"Tranquility", karya seniman asal Bali , Ni Nyoman Sani, yang memenangkan UOB Painting of the Year 2023.
Perbankan

Seniman Bali Meraih Penghargaan UOB Painting of the Year 2023 Indonesia

  • Ni Nyoman Sani, yang tumbuh di Sanur, Bali, memperoleh inspirasi dari kearifan lokal dan gaya hidup sekitarnya. Sebagai seorang seniman, ia memahami alam dan bahan-bahan alami yang ditemui di lingkungannya.
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – PT Bank UOB Indonesia menyerahkan Penghargaan UOB Painting of the Year (POY) Indonesia ke-13  kepada Ni Nyoman Sani atas karya seninya yang berjudul "Tranquility" (Keheningan).

Karya abstrak ini, terbuat dari akrilik Gesso, lem, dan marmer, menggambarkan hubungan erat antara manusia, budaya, dan alam.

Ni Nyoman Sani, yang tumbuh di Sanur, Bali, memperoleh inspirasi dari kearifan lokal dan gaya hidup sekitarnya. Sebagai seorang seniman, ia memahami alam dan bahan-bahan alami yang ditemui di lingkungannya.

Seperti puing-puing terumbu karang yang membentuk pola unik seiring berjalannya waktu, Sani percaya bahwa manusia juga mengalami proses serupa. Ia meyakini bahwa siklus alam seperti ruang dan waktu membentuk tubuh dan jiwa manusia.

Dalam pandangannya, karya seni ini mencerminkan tradisi Bali yang erat kaitannya dengan siklus alam. Filosofi Bhuana Agung dan Bhuana Alit dalam budaya Bali menciptakan harmoni antara kehidupan manusia dan alam, membentuk ekosistem yang seimbang.

Bhuana Agung mewakili seluruh alam semesta, sementara Bhuana Alit merujuk pada jiwa individu dalam alam semesta. Melalui karyanya, Sani berharap mengingatkan kita bahwa apa pun yang terjadi dalam alam dapat berdampak pada manusia.

Panel juri terdiri dari Melati Suryodarmo, ketua juri dan seniman pertunjukan, Dr. Agung Hujatnika, kurator seni independen dan dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, serta Heri Pemad, Direktur Kreatif di Sarinah Art District Jakarta, yang juga pendiri Art Jog.

"Sani menunjukkan keahlian artistiknya dengan lukisan abstrak yang menyerupai sisa-sisa terumbu karang di Sanur. Karya Sani juga menjadi wadah edukasi tentang warisan tradisi Bali dan pengaruh alam pada psikologi dan budaya spiritualitas," ujar Melati dalam ajang Awarding UOB Painting of The Year 13th yang diselenggarakan di Autograph Tower Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023.

Sebagai pemenang utama kompetisi UOB POY (Indonesia) 2023, Sani berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp250 juta. Karyanya juga akan bersaing dengan pemenang dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam dalam UOB Southeast Asian POY Award yang akan diumumkan pada 8 November 2023 di Singapura.

Selain itu, Sani juga akan mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program residensi selama satu bulan di Museum Seni Asia Fukuoka di Jepang.

Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan, industri seni di Indonesia terus berkembang pesat.

Dukungan dari pertumbuhan kelas menengah dan minat pengunjung mancanegara telah mendorong perkembangan galeri dan komunitas seniman.

Dikatakan oleh Hendra, UOB percaya bahwa seni memiliki kekuatan untuk mengatasi batasan bahasa, budaya, geografi, dan waktu.

"Kami terus berperan aktif dalam mempererat dan memperkuat ikatan komunitas antar kawasan melalui dukungan jangka panjang yang kami berikan terhadap seni visual. Saya mengucapkan selamat kepada para pemenang tahun ini atas pencapaiannya. Semoga ajang penghargaan ini dapat dimanfaatkan sebagai batu
loncatan untuk terus berproses dalam perjalanan karir seni mereka," ujar Hendra.

Untuk diketahui, UOB Painting of the Year 13th ini digelar dengan membagi dua kategori bagi para peserta, yaitu kategori emerging artist dan established artist.

Di kategori emerging artist, peserta merupakan para seniman yang bisa dikatakan masih sedang mencoba menjajal kariernya di dunia kesenian, khususnya di ranah seni rupa. Mulai dari anak-anak hingga remaja yang masih duduk di bangku sekolah pun bisa mengikuti kompetisi di kategori ini.

Sementara itu, kategori established artist diisi oleh para peserta yang sudah bisa dikatakan sebagai seniman yang karier berkeseniannya sudah cenderung lebih mapan. Para seniman yang tergabung dalam kategori ini biasanya sudah mengikuti beberapa kali pameran yang cukup bergengsi dan diakui baik di skala nasional maupun internasional.

"Untuk kategori established artist ini, kami sebagai dewan juri akan menguji ketangguhannya di dalam dunia berkesenian. Tapi, terkadang ada juga peserta yang sebenarnya bisa masuk ke established artist, tapi lebih memilih untuk masuk kategori emerging artist," papar Heri Pemad.

Di ajang UOB Painting of the Year tahun ini, terjadi penambahan jumlah karya sebanyak 40% jika dibandingkan dengan tahun lalu, yakni mencapai sekitar 1.800 karya.

Meskipun masih didominasi oleh peserta dari wilayah Jawa dan Bali, namun setidaknya jumlah peserta dari luar kedua wilayah tersebut terus bertambah.

Untuk kesempatan di tahun ini, 60% peserta berasal dari wilayah di luar Pulau Jawa dan Bali. Melati sebagai ketua Dewan Juri pun berharap untuk ke depannya, UOB bisa menggelar pameran untuk kompetisi ini di luar Jakarta.