Senja Sang Naga Betina, Salah Satu Pesawat Terpenting Amerika
- Selama hampir tujuh dekade, U-2 diam-diam mengawasi musuh, memberikan data berharga tentang krisis. Dari menghitung rudal Soviet hingga mengejar balon mata-mata China di atas daratan Amerika Serikat, U-2 selalu ada.
Tekno
JAKARTA-Pesawat mata-mata U-2 Dragon Lady, salah satu pesawat paling ikonik di Amerika akan pensiun pada tahun 2026. Setidaknya itu pernyataan dari Angkatan Udara Amerika. Operator pesawat tersebut.
Selama hampir tujuh dekade, U-2 diam-diam mengawasi musuh, memberikan data berharga tentang krisis. Dari menghitung rudal Soviet hingga mengejar balon mata-mata China di atas daratan Amerika Serikat, U-2 selalu ada.
Pada tahun 1949, Uni Soviet meledakkan senjata nuklir pertamanya. Kemudian diikuti uji coba bom hidrogen pertamanya pada tahun 1955. Era dominasi Amerika dalam senjata nuklir pu berakhir. Hal ini menimbulkan masalah bagi pemerintah Amerika Serikat. Terutama bagaimana mengkalibrasi pengeluaran pertahanan, khususnya pengeluaran untuk senjata nuklir, agar sesuai dengan persenjataan nuklir Soviet.
Uni Soviet adalah masyarakat tertutup. Dan propaganda pemerintah bukanlah indikator yang dapat diandalkan tentang apa yang sedang terjadi di negara tersebut. Pemerintahan Eisenhower memutuskan bahwa mereka memerlukan caranya sendiri untuk mengukur kemajuan Soviet dalam hal nuklir. Mereka membuthkan sesuatu yang dapat terbang melintasi negara dan secara harfiah menghitung rudal dan fasilitas rudal. Dari kebutuhan ini lahirlah U-2.
- Melalui Transformasi Digital, Petrokimia Gresik Perkuat Komitmen Penyaluran Pupuk Subsidi
- Tanggapi Isu Polusi, Pemprov DKI WFH Mulai 21 Agustus
- Hore! QRIS Bisa untuk Setor dan Tarik Tunai Mulai September
Dikutip dari Popular Mechanic Kamis 17 Agustus 2023, pada tahun 1955, divisi Lockheed yang terkenal “Skunk Works” mengusulkan pesawat mata-mata terbang tinggi, terbang di atas Uni Soviet dan mengambil foto target di bawah.
Pesawat disebut CL-282. Ii adalah pesawat bermesin tunggal yang berasal dari jet tempur XF-104 Starfighter. Namun pesawat dilengkapi dengan sayap yang lebih besar seperti papan untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar. Pesawat satu awak akan memiliki jangkauan hampir 6000 km. Ini memungkinkannya lepas landas dari negara-negara seperti Norwegia dan Turki, menukik ke wilayah udara Soviet untuk mengambil gambar, dan kemudian kembali dengan membawa foto.
Program U-2 disetujui. Tetapi tidak oleh Angkatan Udara AS. Untuk pertama kalinya, Central Intelligence Agency akan mengoperasikan pesawat tersebut. Pesawat ini pertama kali diberi nama kode "Aquatone," dan kemudian didesain ulang menjadi "U-2". Kode ini digunakan sengaja untuk menyesatkan. Karena U dalam pesawat militer Amerika biasanya berarti Utilitas. Kode ini biasanya diberikan kepada pesawat amfibi, helikopter pengangkut, non-mata-mata dan hal-hal biasa lainnya. Pesawat yang tidak dimiliki dan dioperasikan oleh CIA.
Aquatone akan kebal terhadap pertahanan udara Soviet. Satu trik pesawat itu adalah bahwa ia bisa dengan mudah terbang melewati sistem rudal darat-ke-udara Soviet, yang tidak dapat mencapai ketinggian jelajah pesawat mata-mata yakni 17.000 meter. Dan kemudian meningkat menjadi lebih dari 21.000 meter.
Keunggulan 4 Tahun
CIA waktu itu memperkirakan keuntungan ini akan bertahan paling lama dua tahun. Tetapi setidaknya selama kurun waktu itu pesawat akan memiliki akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke rahasia Uni Soviet.
Tetapi kekebalan U-2 ternyata bertahan selama empat tahun. Pada Mei 1960, sebuah U-2 yang dikemudikan oleh Mayor Francis Gary Powers ditembak jatuh di dekat Sverdlovsk oleh S-75 “Dvina”. Sistem pertahanan baru Soviet.
Setelah itu U-2 masih dapat terus terbang di atas lokasi yang tidak ada S-75, seperti Kuba atau China. Tetapi pada pertengahan 1960-an, rudal telah berkembang biak ke titik di mana penerbangan langsung dianggap terlalu berisiko untuk apa pun selain satelit di orbit rendah Bumi.
Selain Uni Soviet, U-2 terbang di Cina, Kuba, Venezuela, Tibet, Laos, Korea Utara, Nikaragua, dan negara lain, biasanya di blok Soviet. Jangan salah pesawat ini juga wira-wiri di atas Indonesia. Karena saat itu Indonesia dianggap Amerika lebih condong ke Moskow.
Setelah Perang Dingin, pesawat-pesawat itu digunakan untuk menemukan gembong narkoba di Kolombia. Memeriksa tumpahan minyak di Alaska, mengawasi Irak Saddam Hussein, melacak pemberontakan di Irak pasca-Saddam Hussein, menemukan alat peledak improvisasi di Afghanistan, dan memata-matai program nuklir Korea Utara. Hampir pasti ada misi rahasia lainnya yang masih belum diketahui sampai hari ini.
- Tingkatkan Peluang Pendapatan Mitra, Gojek Gelar Promo Hemat dalam Rangka HUT RI
- Jakarta Kota dengan Polusi Terburuk, Mobil Listrik Jadi Solusi Strategis
- Dari Gucci Hingga Louis Vuitton, Inilah 3 Perusahaan Di Balik Kesuksesan Merek Mewah Dunia
Paket muatan yang berbeda dikembangkan untuk misi yang berbeda. Paket termasuk kamera panorama, radar pencitraan, sensor elektro-optik, dan relai komunikasi. Bahkan dilengkapi pengendus udara yang dirancang untuk mendeteksi jejak radiasi di atmosfer dari uji coba senjata nuklir.
Banyak dari sensor ini, termasuk kamera dan radar, dapat mengintip ke suatu negara dari wilayah udara internasional atau sahabat. Menggunakan ketinggian pesawat yang belum pernah terjadi sebelumnya kamera bisa melihat ratusan kilometer ke ruang target.
Dalam beberapa tahun terakhir, U-2 telah mengambil peran baru yakni sebagai testbed eksperimental untuk kemampuan baru. Kemungkinan penargetan satelit militer Amerika di masa perang oleh musuh membuat Angkatan Udara mempertimbangkan pesawat terbang tinggi sebagai komunikasi dan jaringan cadangan. Juga untuk menyampaikan intelijen, perintah, dan data lainnya.
Pada tahun 2020, U-2 adalah pesawat militer pertama yang bertindak sebagai platform pengunduhan perangkat lunak terbang untuk komputer di darat. Meskipun tampaknya prestasi kecil, itu menyoroti kemampuan pesawat untuk terbang di ketinggian 21.000 meter dan bertindak sebagai simpul nirkabel terbang untuk pasukan Amerika lainnya di bawah.
U-2 masih berguna sampai sekarang. Pada hari-hari sebelum invasi Rusia ke Ukraina, U-2 terbang ke wilayah udara Ukraina untuk mengamati penumpukan pasukan Rusia. Data yang membuat para analis menyimpulkan bahwa invasi sudah dekat. Dan itu terbukti benar.
Pada Maret 2023, U-2 juga digunakan untuk mengamati dari dekat balon mata-mata China saat melayang melintasi benua Amerika Serikat. U-2 adalah satu-satunya pesawat yang dapat mendampingi balon saat terbang di ketinggian 18.000 meter.
Tahun 2026 akan mengakhiri karir 68 tahun untuk U-2. Besarnya kontribusi pesawat terhadap hampir setiap kebijakan luar negeri Amerika dan krisis militer sejak 1955 tidak tertandingi oleh pesawat lain manapun. U-2 memang pesawat lamban, kaku, dan tidak bersenjata. Namun naga betina ini terus melaju saat pesawat yang lebih cepat, lebih gesit, dan lebih mematikan muncul dan kemudian terbang ke Boneyard. U-2 tidak diragukan lagi adalah salah satu pesawat militer Amerika paling penting dalam 70 tahun terakhir.