Cegah Serangan Spam, YouTube Nonaktifkan Link di Shorts Mulai Akhir Agustus
Gaya Hidup

Senjata Makan Tuan, YouTube Shorts Digadang Bakal Hancurkan Video Berdurasi Panjang

  • Simak penjelasan mengenai kekhawatiran para karyawan YouTube akan adanya YouTube Shorts yang dinilai mampu mengganggu bisnis awal YouTube yang mengandalkan video durasi panjang.
Gaya Hidup
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - YouTube adalah salah satu platform untuk berbagi dan menonton konten berbentuk video yang populer bagi pengguna internet. Sejak adanya TikTok yang membawa tren video pendek, YouTube akhirnya juga menyediakan fitur untuk berbagi dan menonton video pendek dalam fitu YouTube Shorts. 

Akan tetapi, bukannya bikin senang, ternyata beberapa staf veteran di YouTube justru menyatakan keprihatinannya bahwa streaming video Shorts dapat menghancurkan platform tersebut dengan menggerogoti struktur bisnis yang ada.

Seperti yang telah diketahui, YouTube meluncurkan Shorts versi beta pada bulan September 2020 lalu. Kemudian, pada Juli 2021 YouTube Shorts mulai diluncurkan secara global.

Langkah ini dilakukan oleh YouTube yang dipercaya mampu mengatasi tekanan yang diciptakan oleh TikTok yang mulai mencuri perhatian pengguna internet di semua platform streaming video dan media sosial utama. Selama dua tahun terakhir, YouTube telah meningkatkan fitur Shorts secara signifikan, bahkan menambahkan kemudahan monetisasi untuk content creator dengan menampilkan iklan.

Akan tetapi, bukannya senang dengan perkembangan YouTube Shorts, beberapa staf senior YouTube justru khawatir Shorts akan mematikan bisnis perusahaan.

Seperti yang dilansir Trenasia dari The Financial Times dan HT Tech pada Rabu, 6 September 2023, beberapa karyawan senior telah menyatakan keprihatinannya dalam pertemuan strategi baru-baru ini di YouTube. Mereka meyakini bahwa video berdurasi panjang yang ada di YouTube menghasilkan lebih banyak pendapatan iklan bagi perusahaan. Akan tetapi video panjang tersebut tampak ‘sekarat’ karena banyak pengguna yang beralih ke video berdurasi pendek.

Video durasi pendek di YouTube yaitu SHorts kini memiliki lebih dari dua miliar pengguna dan menarik basis pengguna dari video berformat durasi panjang. Popularitas YouTube Shorts secara umum justru meroket seiring dengan pertumbuhan penggunaan smartphone di negara-negara berkembang, popularitas TikTok, dan kecenderungan pengguna yang lebih muda.

Video Shorts Dinilai Mematikan Video Berdurasi Panjang di YouTube

Meski keterlibatan pengguna masih tetap ada di dalam platform YouTube, hal ini ternyata bukan merupakan skenario yang ideal untuk YouTube. Alasannya sederhana, yaitu pada satu video berdurasi panjang, YouTube dapat memasang iklan beberapa kali sehingga mampu meningkatkan pendapatan iklan. 

Akan tetapi, karena ada format Shorts, hal yang sama tidak dapat diterapkan dalam streaming video pendek. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran jangka panjang para pekerja YouTube.

Menurut laporan dari The Verge, pendapatan iklan YouTube mengalami peningkatan baru-baru ini tapi dalam tiga kuartal sebelumnya pendapatan tersebut justru mengalami penurunan. Masalahnya menjadi lebih rumit karena kesuksesan YouTube Shorts, content creator jadi mengupload lebih sedikit video berdurasi panjang dan lebih fokus mengupload format video pendek. 

Itu tadi penjelasan mengenai kekhawatiran para karyawan YouTube akan adanya YouTube Shorts yang dinilai mampu mengganggu bisnis awal YouTube yang mengandalkan video durasi panjang.