Sentimen Negatif Aliran Dana Asing, Saham AKRA, BFIN, dan JSMR Bisa Jadi Pilihan
- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir tahun, Senin, 30 Desember 2024, diperkirakan masih tertekan oleh sentimen negatif aliran dana asing yang keluar (outflow).
Bursa Saham
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir tahun, Senin, 30 Desember 2024, diperkirakan masih tertekan oleh sentimen negatif aliran dana asing yang keluar (outflow). Namun, ada beberapa saham pilihan yang bisa menjadi pertimbangan para investor.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah 0,41% ke level 7.036,57 pada Jumat (27/12/2024). Sepanjang perdagangan pekan lalu, indeks bergerak dalam rentang 7.065-7.073 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp12.264 triliun.
Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat bahwa net sell asing pada 24 Desember 2024 tercatat sebesar Rp238,58 miliar di pasar reguler. Tim riset perusahaan efek ini menjelaskan bahwa tekanan dari outflow masih menjadi tantangan utama bagi IHSG menjelang libur Tahun Baru 2025.
- Mengenal Brain Rot, Pembusukan Otak akibat Banyak Konsumsi Konten Receh
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Jeju Air, Berikut Kronologi Lengkapnya
- Fakta Unik Kiribati, Negara Pertama yang Merayakan Tahun Baru di Dunia
“Tekanan ini membuat pergerakan IHSG cenderung variatif, meski harapan terhadap momentum window dressing dapat menjadi katalis positif,” tulis Pilarmas dalam risetnya dikutip pada Senin, 30 Desember 2024.
Meskipun tekanan outflow asing masih menjadi penghalang, momentum window dressing yang biasa terjadi di akhir tahun diharapkan memberikan dorongan bagi indeks. Dalam sepekan terakhir, IHSG mencatat kenaikan 0,75%, meski penutupan akhir pekan dibayangi pelemahan saham unggulan seperti BBRI, GOTO, dan BRMS.
Dengan potensi penguatan pada beberapa saham, investor disarankan untuk mencermati level teknikal kunci dan memanfaatkan peluang pada saham yang direkomendasikan. Momentum akhir tahun ini diharapkan menjadi landasan bagi pergerakan positif di awal 2025.
Untuk itu, MNC Sekuritas mencatat bahwa pada perdagangan kali ini terdapat dua skenario untuk IHSG. Pada skenario koreksi, IHSG diperkirakan berada dalam wave C dari wave (2), sehingga rentan melemah ke level 6.835-6.922.
Sementara itu, pada skenario penguatan, IHSG berpotensi menguat untuk menguji level 7.217-7.394, asalkan mampu bertahan di atas 6.931. Nah, berikut ini adalah rekomendasi saham yang dikoleksi jelang pergantian tahun ini.
AKRA - Buy on Weakness
AKRA bergerak flat di 1,120 disertai dengan munculnya volume pembelian. Kami memperkirakan, posisi AKRA saat ini sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave Y dari wave (A), sehingga AKRA masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu.
- Buy on Weakness: 1,025-1,100
- Target Price: 1,225, 1,345
- Stoploss: below 995
BFIN - Buy on Weakness
BFIN menguat 5,03% ke 940 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA60. Kami memperkirakan, posisi BFIN saat ini sedang berada di awal wave (iii) dari wave [c], sehingga BFIN masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
- Buy on Weakness: 910-930
- Target Price: 980, 1,010
- Stoploss: below 865
ERAA - Buy on Weakness
ERAA terkoreksi 0,49% ke 406 disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan. Saat ini, kami memperkirakan posisi ERAA sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [i] dari wave 3, sehingga ERAA masih rawan koreksi.
- Buy on Weakness: 394-402
- Target Price: 420, 440
- Stoploss: below 386
JSMR - Spec Buy
JSMR menguat 0,46% ke 4,330 disertai dengan munculnya volume pembelian. Best case, posisi JSMR saat ini sedang berada pada bagian dari wave b dari wave (iv) di skenario hitam, sehingga koreksi JSMR akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.
- Spec Buy: 4,120-4,230
- Target Price: 4,400, 4,550
- Stoploss: below 3,940