Seolah Tak Mau Kalah, Meta Rancang Chatbot AI yang Akan Hadir di Facebook dan Instagram
- Simak penjelasan mengenai langkah yang diambil Meta yang seolah tidak mau kalah dalam pembuatan chatbot AI yang dilakukan oleh perusahaan teknologi lainnya.
Gaya Hidup
JAKARTA - Meta dilaporkan sedang bersiap-siap untuk meluncurkan serangkaian chatbot berteknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) segera setelah September. Seperti yang dikabarkan oleh Financial Times, chatbot AI ini juga kemungkinan akan hadir di Facebook dan Instagram, dan secara internal disebut dengan nama ‘Personas’.
Kabarnya, chatbot AI akan menawarkan cara baru untuk menggunakan pencarian, mendapatkan rekomendasi, dan berinteraksi dengan platform media sosial.
Meta juga disebut telah merancang prototipe untuk chatbot yang diklaim mampu melakukan diskusi seperti manusia dengan penggunanya. Hal ini dilakukan karena Meta berusaha untuk meningkatkan keterlibatan pengguna di platform media sosialnya.
Raksasa media sosial yang berbasis di Menlo Park, California ini bahkan turut menjelajahi chatbot yang mampu berbicara seperti Abraham Lincoln dan lainnya yang mampu memberi saran tentang opsi perjalanan. Tujuan dari chatbot ini adalah untuk menyediakan fungsi pencarian baru serta menawarkan rekomendasi.
- Rencana Gabung OECD, Indonesia Ingin Optimalkan Bonus Demografi
- 6 Mitigasi Risiko Serangan Siber Tahun 2023, Mana yang Jadi Prioritas untuk Indonesia?
- Keuntungan HSBC Bank Naik Dua Kali Lipat
Laporan ini muncul ketika para eksekutif Meta berfokus untuk meningkatkan retensi pada aplikasi baru berbasis teksnya, yaitu Threads setelah aplikasi tersebut dilaporkan mengalami kehilangan lebih dari setengah penggunanya hanya dalam beberapa minggu setelah peluncuran aplikasi tersebut pada 5 Juli lalu.
Meski begitu, hilangnya setengah pengguna dari Threads dalam beberapa minggu setelah peluncurannya dianggap Mark Zuckerberg sebagai hal yang wajar. Mark Zuckerberg juga mengklaim bahwa ketika perusahaan menambahkan lebih banyak fitur ke aplikasi, diharapkan tingkat retensi akan meningkat.
Chief Product Officer Meta, Chris Cox juga menyebutkan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak fitur yang dapat menarik pengguna untuk tetap menggunakan Threads, seperti Thread penting yang dapat dilihat di Instagram.
Ada beberapa alasan mengapa Threads kehilangan lebih dari separuh penggunanya dalam beberapa minggu. Salah satu alasannya adalah aplikasi tersebut menghadapi persaingan ketat dari platform media sosial yang sudah mapan seperti Twitter dan Facebook. Pengguna mungkin juga merasa ragu untuk beralih ke platform baru ketika mereka sudah merasa nyaman dengan kebiasaan penggunaan media sosial mereka saat ini.
- Fenomena El Nino Bikin BUMI Optimis Genjot Produksi Batu Bara
- Strategi Bergerak Bersama jadi Pemacu Humpuss dalam Komitmen Penerapan ESG
- RMK Energy Proyeksikan Harga Batu Bara Stabil di US$55 per Ton
Pada bulan Juli lalu Meta juga telah meluncurkan versi baru dari model kecerdasan buatan open source yang disebut Llama 2 untuk penggunaan komersial. Model kecerdasan buatan open source ini akan didistribusikan oleh Microsoft melalui layanan cloud Azure dan akan berjalan di sistem operasi Windows.
Sementara itu, seperti yang dikutip Trenasia.com dari laman HT Tech pada Kamis, 3 Agustus 2023, Bloomberg News melaporkan bahwa pada bulan Juli lalu Apple telah mengerjakan tools AI yang mirip dengan ChatGPT OpenAI dan Google Bard. Bahkan, Apple juga tampaknya telah membangun kerangka kerjanya sendiri yang disebut Ajax untuk membuat model bahasa dan juga menguji chatbot yang disebut oleh para engineer sebagai ‘Apple GPT’.
- Bobby Larang PKL Jualan di Jalan Nasional Kota Medan
- Ahli: 7 Tanda Anda Memiliki Mental Kuat
- 5 Rekomendasi Pantai di Pacitan untuk Menemani Akhir Pekan Anda
Itu tadi penjelasan mengenai langkah yang diambil Meta yang seolah tidak mau kalah dalam pembuatan chatbot AI yang dilakukan oleh perusahaan teknologi lainnya.