Seolah Tak Mau Kalah, Snapchat Luncurkan ChatBot AI yang Didukung Teknologi GPT OpenAI
- Snapchat mengumumkan peluncuran My AI, sebuah chatbot baru yang menjalankan versi terbaru dari teknologi GPT OpenAI yang telah disesuaikan untuk penggunanya.
Tekno
JAKARTA - Snapchat adalah aplikasi pesan foto yang dikembangkan oleh Evan Spiegel, Bobby Murphy, dan Reggie Brown saat masih berkuliah di Universitas Stanford. SnapChat sekarang juga tampaknya ikut dalam tren AI.
Seperti yang dilansir dari laman TechCrunch, perusahaan tersebut mengumumkan peluncuran My AI, sebuah chatbot baru yang menjalankan versi terbaru dari teknologi GPT OpenAI yang telah disesuaikan untuk penggunanya.
My AI sekarang tersedia sebagai fitur eksperimental untuk SnapChat+, layanan berlangganan jaringan sosial yang dibandrol harga US$3,99 atau Rp60.885 per bulan.
- Pasar Respons Positif Rencana Merger, Saham BABP dan NOBU Melesat jadi Top Gainers
- Hasil Lengkap The Best FIFA Football Awards 2022, Kental Warna Argentina
- Indonesia Dikabarkan Beli 12 Drone Anka Turkiye
Chatbot baru ini akan disematkan di bagian atas tab Chat. My AI dapat melakukan hal-hal seperti membantu menjawab pertanyaan trivia atau menulis haiku.
My AI dilatih untuk memiliki suara dan kepribadian unik yang berperan dalam nilai Snapchat yaitu persahabatan, pembelajaran, dan kesenangan. My I juga dilatih untuk mematuhi pedoman kepercayaan dan keamanan aplikasi.
My AI juga dapat memberikan rekomendasi ide hadiah ulang tahun untuk sahabat Anda, merencanakan perjalanan traveling, menyarankan resep untuk makan malam, dan sebagainya.
- 66 Tahun BCA: Dibesarkan Grup Salim, Dinikmati Grup Djarum
- Makan Hemat! Tips "Frugal Living" yang Bisa Memangkas Biaya Makan Anda
- 5 Cara Membuat Rumah Anda jadi Tempat yang Aman untuk Masa Tua
Namun, My AI ini tidak seperti Microsoft dengan Bing, karena My AI bukan bertindak sebagai mesin pencari. Snapchat juga mengatakan bahwa pengguna tidak boleh membagikan rahasia apapun dengan My AI atau mengandalkan chatbot untuk mendapatkan saran. Hal ini dilakukan agar pengguna tidak mendapatkan kesalahan informasi yang dapat terjadi.