Dunia

Seorang Pembelot Berhasil Melintasi Perbatasan Korea yang Terjaga Ketat

  • Seseorang dari Korea Selatan dilaporkan telah berhasil melintasi Zona Demiliterisasi Korea (DMZ) yang dijaga ketat dalam sebuah pembelotan pada awal tahun ini.
Dunia
Fadel Surur

Fadel Surur

Author

SEOUL – Seseorang dari Korea Selatan dilaporkan berhasil melintasi Zona Demiliterisasi Korea (DMZ) yang dijaga ketat dalam sebuah pembelotan pada awal tahun ini.

Sang pembelot terdeteksi di Zona Demiliterisasi, yang memisahkan Korea Selatan dan Utara, di sebuah titik di pantai timur sekitar pukul 21.20 waktu setempat (19.20 WIB) pada hari Sabtu, 1 Januari 2022, lapor Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) seperti dikutip oleh TrenAsia.com dari BBC pada 4 Januari 2022.

Orang tersebut berhasil menghindari deteksi selama beberapa jam meskipun operasi pencarian telah dilakukan oleh pasukan Korea Selatan. 

"Kami mengirim pemberitahuan ke Korea Utara untuk melindungi warga kami, namun belum ada tanggapan dari Korea Utara," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Boo Seung-chan, dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, 3 Januari 2022, seperti dikutip dari CNN.

Diduga orang itu adalah seorang pembelot Korea Utara yang melakukan perjalanan ke Korea Selatan lebih dari setahun yang lalu, menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, 3 Januari 2022, seperti dikutip dari CNN. Namun, pihak berwenang masih mengecek kebenarannya.

Perbatasan yang melintas di Semenanjung Korea itu merupakan salah satu daerah yang paling dijaga ketat di dunia. Zona itu dibuat di bawah ketentuan Perjanjian Gencatan Senjata Korea pada tahun 1953 antara Korea Utara, Cina dan Komando PBB.

Perbatasan itu dipenuhi dengan ranjau darat, dikelilingi oleh pagar kawat listrik dan berduri dan kamera pengintai dan penjaga bersenjata seharusnya waspada 24 jam sehari.

Kejadian sebelumnya pernah terjadi di perbatasan itu, maka dari itu pejabat pertahanan di Seoul berjanji akan merombak sistem pertahanan mereka.

Mengutip BBC, pada bulan Februari 2021, seorang pria asal Korea Utara melintasi perbatasan itu. Pasukan Korea Selatan gagal memperhatikan meskipun ia muncul di kamera TV delapan kali dan memicu alarm.

Pria itu berenang dari laut dengan pakaian basah, berjalan 5 km dan menghabiskan tiga jam tanpa terdeteksi sebelum pasukan akhirnya mengambil tindakan setelah tampil di TV untuk kesembilan kalinya.

Pada September 2020, pasukan Korea Utara menembak dan membakar seorang pejabat perikanan Korea Selatan yang hilang di laut. Korea Utara menyalahkan aturan anti-virus dan meminta maaf. Korea Utara diperkirakan memiliki kebijakan untuk menembak mati siapapun yang masuk tanpa izin dalam pencegahan masuknya COVID-19.