Fuad Bawazier.
Nasional

Sepak Terjang Fuad Bawazier, Komut Baru MIND ID

  • Sempat dicalonkan sebagai Ketua Umum PAN, Fuad keluar dan mendirikan Partai Hanura dan memimpin Partai Hanura hingga 2014 sebelum bergabung dengan Partai Gerindra setahun kemudian

Nasional

Distika Safara Setianda

JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) resmi mengangkat Fuad Bawazier sebagai Komisaris Utama perusahaan. Hal tersebut disahkan secara resmi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Selain Fuad, RUPST juga mengangkat Grace Natalie Louisa sebagai Komisaris.

Fuad menggantikan posisi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Munardo, yang meninggal dunia tahun lalu. Sebelumnya, posisi Komisaris Utama MIND ID sempat kosong selama beberapa waktu.

“RUPS Tahunan juga menyetujui pengangkatan Fuad Bawazier sebagai Komisaris Utama,” ujar Direktur Utama MIND ID Hendri Prio Santoso dalam keterangannya, pada Selasa 11 Juni 2024.

“Dengan adanya keputusan susunan pengurus ini, diharapkan mampu membawa MIND ID untuk terus konsisten menciptakan nilai tambah di industri pertambangan yang sesuai dengan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan mengedepankan keberlanjutan, serta berkontribusi aktif bagi ekonomi Indonesia ke depannya,” sambungnya.

Dilantiknya Fuad Bawazier sebagai Komisaris Utama di MIND ID, bagaimana sepak terjangnya selama ini?

Profil Fuad Bawazier

Fuad Bawazier adalah ekonom dan politikus asal Indonesia. Ia lahir pada 22 Agustus 1949 di Tegal, Jawa Tengah. Diketahui ia merupakan ayah dari Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Mohamad Hekal.

Dilansir dari laman resmi MIND ID, ia lulusan S1 Fakultas Ekonomi Akuntansi, Universitas Gajah Mada (1974), dia juga lulusan S2 Economic Institute Boulder Colorado USA, dan juga lulusan S3 University of Maryland USA Fakultas Ekonomi.

Menurut laman Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI), sejak masa remaja, pria yang dikenal sebagai Fuad ini aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan. Di antaranya adalah Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ketua Korps Alumni HMI (KAHMI).

Selain itu ia juga tergabung aktif dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), YPI Al-Azhar Jakarta, Pengurus Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, dan Ketua Persahabatan Indonesia-Malaysia (Prima).

Karier profesional Fuad dimulai sebagai asisten dosen di Fakultas Ekonomi UGM. Dedikasi dan komitmennya dalam dunia politik dan ekonomi kemudian membawanya ke Departemen Keuangan Indonesia, di mana ia dipercaya sebagai Direktur Jenderal Pajak.

Fuad juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia dalam Kabinet Pembangunan VII Orde Baru, menjadi Menteri Keuangan ke-19 dan terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Setelah era Orde Baru, dalam karir politik, ia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Bersama PAN, ia menduduki berbagai posisi di parlemen, termasuk Anggota MPR RI perwakilan PAN pada periode 1999-2004 dan Anggota DPR RI dari perwakilan PAN periode 2004-2009.

Dia sempat dicalonkan sebagai Ketua Umum PAN, Fuad keluar dan mendirikan Partai Hanura. Ia memimpin Partai Hanura hingga 2014, sebelum bergabung dengan Partai Gerindra setahun kemudian. Hingga kini, ia tetap aktif di partai yang didirikan oleh Prabowo Subianto.

Dalam Pilpres 2024, Fuad memainkan peran penting dalam kemenangan Prabowo sebagai Presiden Terpilih Indonesia untuk periode 2024-2029. Ia menjabat sebagai Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, di bawah pimpinan Ketua Dewan Pakar Burhanuddin Abdullah. Selain itu, ia juga pernah bergabung dengan PT Mineral Industri Indonesia (Persero).