Presiden Prabowo Subianto menghadiri pertemuan bersama sejumlah pengusaha Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam forum bisnis Indonesia-China di Hotel The Peninsula, Beijing, RRT pada Minggu, 10 November 2024. Foto: BPMI Setpres/Jessica
Nasional

Sepakati Beragam Kerja Sama, Berikut Sederet Fakta Lawatan Prabowo ke China

  • Dalam bidang maritim, kedua negara berhasil mencapai kesepahaman terkait klaim tumpang tindih di Laut China Selatan.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKRATA - Presiden Prabowo Subianto mengawali rangkaian kunjungan kenegaraannya dengan lawatan perdana ke China pada tanggal 8-10 November 2024 . 

Lawatan ini merupakan pertemuan resmi pertamanya dengan Presiden Xi Jinping sejak dilantik sebagai Presiden. Dalam pertemuan tersebut Prabowo menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kemitraan bilateral, mencakup sektor ekonomi, maritim, dan pertahanan.

Dalam pertemuan dengan Presiden Xi Jinping, Xi memberikan apresiasi atas kemajuan ekonomi dan sosial yang dicapai Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Xi juga menyampaikan harapannya agar kepemimpinan Prabowo mampu membawa Indonesia ke fase baru pembangunan nasional yang lebih maju. 

Xi menyambut positif komitmen Indonesia untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan melalui kolaborasi strategis yang lebih kuat.

Forum Bisnis Indonesia-China

Pada tanggal 10 November, Prabowo menghadiri forum bisnis Indonesia-China di Beijing, bertemu dengan sejumlah pengusaha dan pemimpin bisnis China. Dalam forum ini, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama erat antara kedua negara, dan menyebut China sebagai kekuatan ekonomi dan peradaban yang besar.

“Kami ingin terus bekerja sama dan bersinergi dengan China yang kembali menempati posisi penting di dunia. Kami ingin menjadi bagian dari kebangkitan ini. Kami memandang China sebagai kekuatan besar tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sebagai pusat kekuatan peradaban,” papar Prabowo, di Beijing, dikutip Senin, 11 November 2024.

Prabowo menekankan kontribusi aktif dari pengusaha China adalah kunci untuk memperkuat hubungan ekonomi bilateral. Dalam kesempatan ini, beberapa nota kesepahaman ditandatangani, khususnya terkait investasi di sektor-sektor strategis seperti ekonomi biru, perumahan, dan ekspor produk pertanian.

Prabowo juga memastikan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang ramah dan kompetitif, dengan menyediakan fasilitas dan dukungan bagi investor yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. 

“Kami menyambut investasi lebih banyak lagi. Dan kami akan bekerja keras untuk menyediakan suasana yang baik, fasilitas yang memadai, dan sambutan hangat untuk saudara-saudari kami dari China,” ujar Prabowo.

Memperluas Kerja Sama di Bidang Pertahanan dan Maritim

Kunjungan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat kerja sama pertahanan. Indonesia dan China sepakat untuk mengadakan pertemuan 2+2 antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan pada 2025. 

Selain itu, kedua negara akan meningkatkan pertukaran militer, latihan bersama, dan dialog keamanan untuk menjaga stabilitas regional. Komitmen ini merupakan langkah signifikan dalam memperkuat sinergi pertahanan kedua negara yang akan mendukung stabilitas di kawasan Asia-Pasifik.

"Kita harus menjadi contoh bahwa di era ini, kerja sama bukan konfrontasi adalah jalan menuju perdamaian dan kemakmuran,” tegas Prabowo.

Dalam bidang maritim, kedua negara berhasil mencapai kesepahaman terkait klaim tumpang tindih di Laut China Selatan. Hal ini dianggap langkah penting mengingat sensitivitas wilayah ini dalam geopolitik Asia. 

Dokumen kerja sama di bidang maritim, perikanan, dan sumber daya alam ditandatangani sebagai yang diklaim dapat meningkatkan potensi maritim yang dimiliki Indonesia dan China. Kerja sama ini diharapkan akan memperkuat ekonomi biru dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

Dukungan Terhadap Prinsip Satu China 

Dalam pertemuan bilateral, Indonesia kembali menegaskan dukungannya terhadap prinsip satu China, yang mengakui Taiwan sebagai bagian dari China. 

Menurut Xi Jinping, dukungan ini merupakan fondasi penting dalam hubungan Indonesia-China dan mencerminkan komitmen Indonesia terhadap kebijakan luar negeri yang berpegang pada kedaulatan teritorial negara sahabat. 

Selain itu, Indonesia dan China sepakat untuk terus mendukung PBB, serta menegaskan dukungan bersama terhadap Palestina. Kedua negara melihat isu ini sebagai bagian dari tanggung jawab internasional mereka dalam menjaga ketertiban dunia dan mendukung hak-hak yang adil bagi setiap negara. Presiden Prabowo juga mengundang Presiden Xi Jinping untuk mengunjungi Indonesia. 

“Mari kita bekerja sama untuk kolaborasi, pemahaman, perdamaian, dan kemakmuran bagi semua orang—rakyat Anda, rakyat saya, dan rakyat di seluruh Asia serta dunia,” pungkas Prabowo.