Sepanjang 2022 MRT Jakarta Angkut 19,7 Juta Orang
- PT MRT Jakarta (Perseroda) sepanjang 2022, melaporkan telah mengakut lebih dari 19,7 juta orang menggunakan layanan MRT Jakarta.
Nasional
JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) sepanjang 2022, melaporkan telah mengakut lebih dari 19,7 juta orang menggunakan layanan MRT Jakarta.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan, jumlah tersebut menunjukkan bahwa rata-rata 50 ribu orang per hari menggunakan MRT Jakarta dengan 87.072 jumlah perjalanan kereta.
Angka ini menunjukan kenaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 7,17 juta orang.
"Awal 2022, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan angka keterangkutan penumpang sepanjang tahun 2022 mencapai 14,6 juta orang atau setara dengan rata-rata harian sebanyak 40 ribu orang per hari," katanya dalam keterangan resmi dilansir pada Rabu, 11 Januari 2023.
- CTO Meta Sebut Jumlah Karyawan Perlambat Kinerja, Ada Sinyal PHK?
- Klaim Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan Capai Rp45,52 Triliun di Sepanjang 2022
- Ditarget Beroperasi pada 2024, 10 Perusahaan Ini Sudah Bangun Pabrik di Kawasan Industri Batang
MRT Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.
Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan seperti PPD, Tebengan, gojek, grab, transjakarta dan yang terbaru, Swoop.
Kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing). Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 13% angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.
Selain itu, pengembangan kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) di beberapa stasiun fase 1 koridor selatan – utara yang dirancang dengan memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik juga turut berkontribusi dalam mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.