Ilustrasi aset kripto Bitcoin.
Fintech

Sepanjang 2024 Berjalan, Kinerja Bitcoin Kalahkan Emas dan Saham AS

  • Bitcoin juga mencatatkan salah satu kenaikan tertinggi di antara aset kripto lainnya. Berdasarkan indeks kripto BGCI (BGCI:IND), yang mengukur pergerakan harga berbagai aset kripto termasuk altcoin, kenaikan ytd hanya sebesar 12,24%.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Berdasarkan data dari Bloomberg, sejak 1 Januari hingga 9 Oktober 2024, harga Bitcoin (BTC:IND) mengalami kenaikan sekitar 38,82%. Meskipun mengalami fluktuasi dan koreksi di sepanjang perjalanannya, aset digital ini tetap mampu mencatatkan kinerja yang mengesankan. 

Selain Bitcoin, emas dan saham Amerika Serikat juga menjadi instrumen investasi dengan performa terbaik pada tahun ini. Kinerja indeks Nasdaq (CCMP:IND) dan S&P 500 (SPX:IND) masing-masing menunjukkan kenaikan di atas 20% sejak awal tahun. Sementara itu, indeks emas Bloomberg (BBGOLD:IND) mencatatkan kenaikan sebesar 26,32% year-to-date (ytd). 

Kinerja Impresif di Tengah Suku Bunga Tinggi 

Fahmi Almuttaqin, seorang analis di platform investasi Reku, menyatakan bahwa performa Bitcoin dan saham AS sepanjang tahun ini terbilang luar biasa, terutama mengingat kondisi suku bunga yang tinggi. 

"Kedua aset ini memiliki kinerja yang paling unggul dibandingkan dengan instrumen investasi di pasar sekunder lainnya, terutama jika kita bandingkan dengan instrumen yang berisiko tinggi," kata Fahmi melalui hasil riset yang diterima TrenAsia, dikutip Rabu, 9 Oktober 2024. 

Hal ini menunjukkan potensi besar dari aset global seperti Bitcoin dan saham AS sebagai pilihan investasi yang menarik bagi para investor.  

"Yang lebih mengesankan, kinerja positif indeks Nasdaq dan S&P 500 berhasil dicapai di tengah kondisi ekonomi AS yang fluktuatif, di mana ancaman resesi sempat membayangi. Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah juga memberikan tantangan tersendiri. Namun, pencapaian ini menandakan bahwa pasar saham AS masih cukup kuat menghadapi dinamika global," tambah Fahmi. 

Bitcoin Unggul di Antara Aset Kripto 

Bitcoin juga mencatatkan salah satu kenaikan tertinggi di antara aset kripto lainnya. Berdasarkan indeks kripto BGCI (BGCI:IND), yang mengukur pergerakan harga berbagai aset kripto termasuk altcoin, kenaikan ytd hanya sebesar 12,24%. 

Ethereum (ETH:IND), sebagai aset kripto terbesar kedua, mencatatkan kenaikan yang cukup mengejutkan, hanya sekitar 3,24% ytd. Kenaikan ini hampir sebanding dengan Indeks Harga Saham Gabungan (JCI:IND) yang hanya naik sekitar 3,19%. 

Meskipun Bitcoin menunjukkan performa yang luar biasa, tingkat volatilitasnya tetap tinggi dibandingkan dengan saham AS yang mengalami pertumbuhan lebih stabil sepanjang tahun ini. 

"Jika tren kebijakan moneter yang lebih longgar di AS berlanjut, dengan prediksi penurunan suku bunga bulan depan, hal ini berpotensi mempertahankan tren positif, baik di pasar saham AS maupun pasar kripto," jelas Fahmi. 

Dampak Penurunan Suku Bunga The Fed 

Penurunan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan terjadi dapat membuat dolar AS melemah. Kondisi ini diprediksi akan membuat saham dan aset kripto semakin menarik bagi para investor. 

"Pada bulan Agustus lalu, aset kripto, emas, dan Nasdaq mengalami penguatan ketika indeks dolar AS (DXY:CUR) menurun. Hal ini terjadi karena meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan yang diadakan pada 17-18 September," ujar Fahmi. 

Pada akhir September, setelah The Fed menurunkan suku bunga, indeks DXY mencatatkan performa ytd negatif sebesar -1,78%. Penurunan ini diiringi oleh kenaikan harga emas, kripto, dan saham AS, memperkuat sinyal bahwa tren positif di ketiga instrumen tersebut akan terus berlanjut. 

Strategi Investasi yang Bijak 

Melihat performa positif yang telah dicapai, Reku mengingatkan para investor untuk tetap bijak dalam mengambil keputusan investasi dan tidak tergesa-gesa. Investor perlu terus memantau perkembangan pasar, terutama menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 7-8 November dan pemilihan presiden AS pada 6 November. 

"Salah satu cara yang bisa dilakukan investor adalah dengan berinvestasi secara rutin dan memantau kondisi pasar secara berkala. Sekarang, investasi pada saham AS dan aset kripto blue chip bisa dilakukan dengan lebih mudah, bahkan hanya dengan sekali swipe, seperti fitur Packs di Reku yang menawarkan Crypto Blue Chip dan US Starter Packs. 

Fitur ini memungkinkan investor untuk mendiversifikasikan portofolio mereka ke aset-aset potensial dengan risiko yang lebih terukur," tutup Fahmi. 

Dengan adanya kemudahan ini, investor dapat lebih mudah dalam mengoptimalkan potensi keuntungan di pasar kripto dan saham AS, sembari tetap menjaga keseimbangan risiko.