Emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) / Istimewa
Korporasi

Sepanjang Kuartal III-2023 Indo Tambangraya Catatkan Penjualan 5,3 Juta Ton

  • Sepanjang kuartal III-2023, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan volume penjualan dan 5,3 juta ton. Capaian ini turun tipis 1% dibandingkan kuartal ke II dan turun 6% year on year (yoy).

Korporasi

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Sepanjang kuartal III-2023, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan volume penjualan dan 5,3 juta ton. Capaian ini turun tipis 1% dibandingkan kuartal ke II dan turun 6% year on year (yoy). 

Adapun untuk  rerata harga jual, perseroan mencatat di angka hampir US$99 ton. Angka ini turun 13% dari kuartal ke II dan turun 53% year on year. 

Hal ini seperti disampaikan Mulianto, Direktur Utama perseoran Mulianto dalam acara Public Expose Live 2023 yang diselenggarakan oleh IDX Channel. 

“Dari sisi penjualan dan harga kita berhasil membukukan penjualan sebesar 5,3 juta ton. Hampir sama dengan quarter yang lalu dan dengan harga yang cukup berfluktuasi di pasar ITM tetap bisa mencatat rerata harga jual hampir US$100 per ton,” papar Mulianto. 

Dengan hasil penjualan ini, Indo Tambangraya berhasil bukukan laba Rp6,27 triliun hingga kuartal ke-III tahun 2023. 

“Dari sisi laba yang kita capai di kuartal III 2023 mencapai hampir US$100 juta (US$99 juta) atau lebih dari Rp1,5 triliun dan selama 9 bulan awal mencapai US$405 juta secara rupiah lebih besar dari Rp6 triliun,” papar Mulianto.

Meski begitu laba ini tercatat turun hingga 20% dibandingkan kuartal ke II 2023 dan turun hingga 77% year on year (yoy). 

Mulianto menyebut penurunan ini diikuti oleh tekanan terhadap harga acuan batubara global yang berdampak pada rendahnya harga jual batubara. 

Adapun untuk produksi sepanjang kuartal ke III 2023 tercatat lebih tinggi 10% dari target yaitu 5,3 juta ton. Capaian ini meningkat 20% dibandingkan kuartal ke II 2023 an meningkat 13% year on year (yoy).

Untuk diketahui, PT Indo Tambangraya Megah Tbk pertama kali didirikan pada 1987 sebagai salah satu perusahaan energi Indonesia dengan lingkup usaha yang terintegrasi mulai dari kegiatan penambangan, pengolahan, dan logistik.

Saat ini, pemegang saham perusahaan masih didominasi oleh Banpu Minerals (Singapore) Private Limited dengan porsi 65,14%. Adapun sisanya 34,86 persen dimiliki oleh masyarakat.