<p>Sejumlah penumpang bersiap menaiki rangkaian kereta listrik (KRL) di Stasiun Cawang, Jakarta, Senin, 14 September 2020. Pengguna transportasi KRL menurun drastis saat hari pertama pemberlakuan PSSB total. Pengguna KRL tercatat ada 92.546 pengguna atau berkurang hingga 19% dibandingkan Senin 7 September 2020 pekan lalu yang mencapai 114.075 pengguna pada waktu yang sama. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Sepanjang Minggu Lalu, Kereta Commuter Indonesia Adakan 912 Tes Acak Penumpang KRL

  • Sepanjang minggu lalu, 21-27 Juni 2021, PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter melakukan tes acak kepada 912 penumpang kereta rel listrk (KRL) Jabodetabek di 6 stasiun.

Nasional
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Sepanjang minggu lalu, 21-27 Juni 2021, PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter melakukan tes acak kepada 912 penumpang kereta rel listrk (KRL) Jabodetabek di 6 stasiun.

Kebijakan ini sesuai dengan instruksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kepada KAI Commuter untuk melanjutkan pengetesan secara acak terhadap calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek, guna mencegah penularan COVID-19 di KRL.

“Kami mengapresiasi pihak KAI Commuter yang telah melaksanakan tes acak rapid antigen kepada calon penumpang KRL Jabodetabek di enam stasiun yaitu Stasiun Manggarai, Tanah Abang, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Cikarang, sejak 21 Juni 2021 lalu,” ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam keterangan resmi, Selasa, 29 Juni 2021.

Adita menjelaskan instruksi Menhub Budi Karya Sumadi ini menyusul adanya peningkatan kasus COVID-19 yang signifikan serta varian virus baru yang tingkat penularannya lebih tinggi. Sementara, dilaporkan jumlah pengguna KRL Jabodetabek terus meningkat mencapai 400-500 ribu orang perhari.

“Walaupun dalam minggu kemarin dilaporkan telah terjadi penurunan jumlah penumpang KRL perharinya menjadi sekitar 126 ribu penumpang per hari. Sebagai upaya antisipasi, bapak Menhub telah menginstruksikan untuk tetap dilanjutkan tes secara acak,” kata Adita.

Selain untuk melacak penyebaran COVID-19, tes acak ini juga dilakukan dalam rangka memberikan rasa aman kepada penumpang KRL. Menurut Adita, tes acak memastikan penumpang KRL berada dalam kondisi sehat di tengah penularan COVID-19.

Lebih lanjut Adita mengungkapkan, sejumlah inisiatif telah dilakukan Kemenhub bersama para operator transportasi untuk melakukan pengendalian transportasi. Misalnya, melakukan pembatasan jumlah penumpang sebanyak 74 orang per gerbong kereta dan mengatur jarak antrian penumpang yang akan masuk ke stasiun dan akan naik ke kereta.

Lalu, secara rutin terus mengumumkan penerapan prokes seperti: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tidak bicara di dalam kereta, dan memakai baju lengan panjang. Pengumuman ini dilakukan baik di stasiun maupun di dalam KRL.

Inisiatif lainnya adalah menyediakan bus sebagai alternatif angkutan untuk mencegah kepadatan penumpang KRL. Berdasarkan data dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub, sebanyak 10 bus telah disediakan di dua stasiun KA yaitu Stasiun Bogor (6 bus) dan Stasiun Cikarang (4 bus).

Rute yang dituju dari Stasiun Bogor yaitu Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Sudirman, Stasiun Manggarai dan Stasiun Tebet. Sedangkan rute yang dituju dari Stasiun Cikarang yaitu Stasiun Manggarai dan Stasiun Sudirman.

“Kami terus mengingatkan kepada masyarakat yang masih beraktivitas menggunakan transportasi umum agar selalu disiplin menjaga protokol kesehatan dan diimbau menggunakan masker dobel yaitu masker medis yang dilapisi dengan masker kain,” tutur Adita.(RCS)