Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin, 9 Mei 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Pasar Modal

Sepekan, IHSG Menguat 2,23 Persen

  • Bursa Efek Indonesia mencatat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan (periode 30 Mei sampai dengan 3 Juni 2022) meningkat 2,23% pada posisi 7.182,961 dari 7.026,256 pada pekan sebelumnya.

Pasar Modal

Yosi Winosa

JAKARTA -Bursa Efek Indonesia mencatat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan (periode 30 Mei sampai dengan 3 Juni 2022) meningkat 2,23% pada posisi 7.182,961 dari 7.026,256 pada pekan sebelumnya. Searah, kapitalisasi pasar bursa selama sepekan turut mengalami kenaikan sebesar 1,61% sebesar Rp9.406,900 triliun dari Rp9.258,095 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

Data perdagangan BEI menunjukan perdagangan pekan ini ditutup pada zona positif. Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan, yaitu 45,53% sebesar Rp22,394 triliun dari Rp15,388 triliun pada pekan sebelumnya. Kemudian peningkatan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi Bursa sebesar 38,30% pada posisi 27,713 miliar saham dari 20,039 miliar saham pada pekan sebelumnya. 

“Rata-rata frekuensi harian Bursa mengalami kenaikan 10,45% menjadi 1.549.235 transaksi dari 1.402.599 transaksi pada penutupan pekan yang lalu,” tulis BEI dikutip Sabtu, 4 Juni 2022.

Dari sisi aliran modal di pasar saham, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp315,50 miliar. Dengan demikian, investor asing mencatatkan aliran modal masuk sebesar Rp65,723 triliun sepanjang 2022 atau year to date.

Sementara itu di pasar obligasi, BI mencatat sepanjang 2022 atau year to date nonresiden jual neto sebesar Rp94,32 triliun. Bi juga mencatat pada pekan kelima Mei (periode 30 Mei - 2 Juni 2022), nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto sebesar Rp10,37 triliun, yang terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar Rp5,94 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp4,43 triliun. Hal ini mendorong credit default swap rate (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 103,80 bps per 2 Juni 2022, dibandingkan102,11 bps per 27 Mei 2022.