<p>Ilustrasi work from home (WFH) alias bekerja dari rumah. / Pixabay</p>
Gaya Hidup

Seperti Apa Cara Kerja Hybrid Pasca Pandemi?

  • JAKARTA – Sejak pandemi Covid-19 terjadi, sebagian karyawan terbiasa bekerja jarak jauh. Banyak perusahaan pada akhirnya mencari model hibrida baru yang menggabungkan kerja jarak jauh dan kerja dari kantor. Dilansir dari BBC, sebuah survei pada Mei 2020 menunjukkan bahwa 55% pekerja di Amerika Serikat menginginkan campuran antara pekerjaan di rumah dan kantor. Di Inggris Raya, […]

Gaya Hidup
Gloria Natalia Dolorosa

Gloria Natalia Dolorosa

Author

JAKARTA – Sejak pandemi Covid-19 terjadi, sebagian karyawan terbiasa bekerja jarak jauh.

Banyak perusahaan pada akhirnya mencari model hibrida baru yang menggabungkan kerja jarak jauh dan kerja dari kantor.

Dilansir dari BBC, sebuah survei pada Mei 2020 menunjukkan bahwa 55% pekerja di Amerika Serikat menginginkan campuran antara pekerjaan di rumah dan kantor.

Di Inggris Raya, pemberi kerja memperkirakan proporsi pekerja rumahan meningkat dua kali lipat, dari 18% sebelum pandemi menjadi 37% saat pandemi.

Di China, pakar ketenagakerjaan Alicia Tung memprediksi bahwa dalam 10 tahun akan ada pembagian 60 untuk bekerja di lokasi (onsite work) dan 40 untuk bekerja jarak jauh (remote work).

Dalam situs Forbes, Anna Convery -Pelletier, CMO Radware, mengatakan model hibrida memiliki sejumlah manfaat mengejutkan, yakni:

Produktivitas dan Kepuasan Karyawan Meningkat

Ketakutan bahwa karyawan bekerja dari rumah akan menjadi kurang produktif terbukti keliru. Faktanya, menurut survei global Radware terhadap 260 eksekutif senior, eksekutif C-suite mengungkapkan produktivitas pekerja jarak jauh secara signifikan meningkat sejak bekerja dari jarak jauh.

Peningkatan efisiensi dapat dikaitkan dengan tidak bepergian, gangguan tempat kerja yang diminimalkan, dan lebih banyak kebebasan untuk bekerja selama jam kerja.

Sebuah survei menemukan bahwa karyawan jarak jauh telah meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja dan tingkat retensi mereka sebesar 46%.

Dengan rencana kerja yang fleksibel, karyawan cenderung lebih bahagia, yang membuat mereka ingin tetap setia pada perusahaannya.

Memangkas Biaya Bisnis, Mengurangi Jejak Karbon

Hubstaff baru-baru ini mensurvei 400 pemilik bisnis tentang wawasan pandemi mereka. Hasilnya, ditemukan bahwa kerja jarak jauh membantu mencegah PHK di 66% perusahaan, sedangkan 44% perusahaan berharap kerja jarak jauh untuk meningkatkan keuntungan.

Pemberi kerja tidak perlu mengeluarkan biaya pemeliharaan bangunan fisik; memotong biaya sewa, perlengkapan kantor, utilitas, dll; menginvestasikan kembali penghematan biaya untuk pertumbuhan.

Bumi juga merasakan manfaat dari berkurangnya perjalanan manusia, salah satunya penurunan yang nyata dalam polusi dan emisi gas rumah kaca.

Tahun ini, para ahli Carbon Brief memperkirakan dampak lingkungan dari lockdown akan berkontribusi pada penurunan emisi karbon global tahunan terbesar yang pernah ada.

Pergeseran ke Operasi Jarak Jauh

Setelah bereksperimen dengan karyawan yang bekerja dari rumah, banyak perusahaan telah membuat perubahan untuk jangka panjang. Google mengumumkan bahwa sekitar 200.000 karyawannya akan terus bekerja dari rumah hingga setidaknya musim panas mendatang.

Facebook juga memperpanjang kebijakan bekerja dari rumah hingga Juli 2021 dan Twitter memberi tahu karyawannya bahwa mereka dapat tinggal di rumah tanpa batas waktu.

Bisnis yang tidak pernah menawarkan pekerjaan jarak jauh sebelumnya kini menerapkannya. Survei menunjukkan lebih dari 80% responden percaya bahwa karyawan akan menghabiskan setidaknya seperempat waktu mereka untuk bekerja dari rumah di masa depan.

Banyak perusahaan sekarang berencana untuk mengurangi ruang kantor karena mereka berharap sejumlah besar staf mereka terus bekerja dari jarak jauh pada tahun 2021-2022.

Organisasi di seluruh dunia sedang mempertimbangkan model hibrida alternatif untuk mendukung pekerjaan di masa depan, yang mencakup komunikasi langsung dan operasi jarak jauh.

Seperti Apa Tampilan Tempat Kerja Hibrida?

Sejak pandemi dimulai, perusahaan telah mempertimbangkan kembali cara terbaik menggunakan ruang kantornya. Akan ada perubahan dalam cara bekerja di dalamnya dan bagaimana struktur fisik dan tata letak kantor akan digunakan untuk kolaborasi.

Misal, beberapa hari tertentu untuk meeting, hari lain bekerja jarak jauh. Pertemuan tatap muka mungkin disediakan untuk mencurahkan pendapat, memperkenalkan proyek baru, atau latihan membangun tim.

Sementara, waktu bekerja jarak jauh bisa digunakan untuk pekerjaan yang dapat dilakukan secara individu. Kantor dapat didesain ulang dan ditata ulang dengan menyingkirkan bilik dan menciptakan ruang pertemuan yang lebih kolaboratif.

Mengelola Keamanan Siber di Tempat Kerja Hybrid

Saat organisasi beralih ke model hybrid, menerapkan strategi baru sangat penting untuk memberikan keamanan bekerja jarak jauh, melindungi aset digital, dan melindungi pekerja dari ancaman dunia maya.

Pandemi Covid-19 memicu percepatan migrasi aplikasi bisnis dan infrastruktur ke cloud. Menurut survei Radware, 76% perusahaan mengadopsi layanan cloud lebih cepat dari yang mereka rencanakan. Sementara, FBI melaporkan hingga 4.000 keluhan keamanan siber baru per hari, meningkat 400% setelah dimulainya pandemi.

Banyak perusahaan bereaksi dengan baik dan bergerak cepat untuk mendukung pelanggan dan pemasok serta menghubungkan tenaga kerja jarak jauh dengan peralatan.

Penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan rencana jangka panjang dalam memberikan keamanan kepada karyawan dan melindungi aset digital.