Sepi Peminat, Lelang Surat Utang Negara Tak Tembus Target Cuma Rp9,1 Triliun
Lelang tambahan atau Greenshoe Option Surat Utang Negara (SUN) pada Rabu,17 Maret 2021 berada di bawah target penerimaan yang ditetapkan pemerintah. Negara hanya mampu menyerap Rp9,1 triliun, sementara target penerimaan yang ditetapkan berada di angka Rp11,1 triliun.
Industri
JAKARTA – Lelang tambahan atau Greenshoe Option Surat Utang Negara (SUN) pada Rabu,17 Maret 2021 berada di bawah target penerimaan yang ditetapkan pemerintah. Negara hanya mampu menyerap Rp9,1 triliun, sementara target penerimaan yang ditetapkan berada di angka Rp11,1 triliun.
Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, ada lima seri SUN yang ditawarkan pemerintah pada lelang hari ini. Sementara itu, total penawaran yang masuk sebesar Rp11 triliun, menyusut jauh dibandingkan lelang sebelumnya yang mencapai Rp40 triliun.
Seri FR0086 tenor lima tahun dengan yield atau imbal hasil 5,8% pada lelang kali ini tidak berhasil dicaplok oleh pembeli atau investor. Di sisi lain, seri FR0088 tenor 15 tahun dan FR0089 tenor 30 tahun terjual dengan harga berselisih tipis, yakni Rp3,343 triliun dan Rp3,340 triliun.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Sementara itu, bid to cover ratio atau rasio jumlah penawaran yang masuk dan jumlah penawaran yang dimenangkan tertinggi dicatatkan oleh seri FR0087 dan FR0083, yakni sebesar 2,03 kali. Seri FR0087 menawarkan yield hingga 6,5% dan dimenangkan pada nominal Rp653 miliar.
FR8803 menawarkan yield tertinggi, yakni mencapai 7,5%. Seri ini laku dengan nominal mencapai Rp1,7 triliun.
Dengan demikian, pemerintah telah menghimpun dana sebesar Rp189 triliun dari lelang SUN periode Januari hingga 17 Maret 2021. SUN menjadi elemen yang berkontribusi atas penambahan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia. Pasalnya, SUN yang dilelang pemerintah ini bisa dibeli pula oleh investor asing.
Menurut data Bank Indonesia (BI), ULN Indonesia per akhir Januari 2021 tumbuh 2,6% secara year on year (yoy) menjadi US$420,7 atau Rp5.925 triliun (asumsi kurs Rp14.084 per dolar Amerika Serikat). Anggaran yang dihimpun dari ULN, termasuk SUN akan dikucurkan kepada sektor-sektor prioritas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.
Anggaran tersebut akan disalurkan kepada sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib dengan porsi 17,6% dari total ULN. Sektor lainnya yang akan disuntik dana ULN ialah jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,1%), sektor jasa pendidikan (16,2%), sektor konstruksi (15,2%), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (13,0%). (SK))