Seputar His Only Son, Film yang Picu Kontroversi di Tanah Air
- Tayangan film berdurasi 1 jam 46 menit ini memiliki genre drama sejarah dimana inspirasinya berasal dari kisah Abraham (Nabi Ibrahim) yang tercantum dalam Kitab Suci Perjanjian Lama.
Hiburan
JAKARTA - Penayangan film berjudul His Only Son di Indonesia telah memicu kontroversi. Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membidangi agama meminta agar pemutaran film asal Amerika tersebut dihentikan.
Mereka beralasan film itu tidak sesuai dengan kisah Nabi Ibrahim dalam pandangan Islam. Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily menganggap film tersebut dapat menimbulkan kegaduhan berunsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Film His Only Son rilis dan diputar di Indonesia sejak 30 Agustus 2023 kemarin. Adapun perilisan di negara asalnya sudah digeber sejak 31 Maret 2023. Tayangan film berdurasi 1 jam 46 menit ini memiliki genre drama sejarah di mana inspirasinya berasal dari kisah Abraham (Nabi Ibrahim) yang tercantum dalam Kitab Suci Perjanjian Lama.
Sinopsis Singkat
Film ini menceritakan soal Abraham diperintahkan Tuhan untuk mengorbankan putra tunggalnya, Ishak di Gunung Moria. Perintah tersebut diperoleh oleh Abraham melalui mimpinya. Setelah itu, Mimpi tersebut kemudian diceritakan Abraham kepada Sara selaku istrinya. Mengetahui hal tersebut Sara menjadi bingung dan kecewa mengapa Tuhan memerintahkan hal tersebut.
- Korsel Khawatirkan Peluang Kerja Sama Militer Korut-Rusia
- Gandeng Marriott International, Pakuwon Bangun 3 Hotel di IKN
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 15 September 2023 untuk Wilayah DKI Jakarta
Abraham kemudian menuruti perintah Tuhan tersebut setelah berpikir panjang meski dalam kondisi dilema. Sebab dirinya ingin melaksanakan perintah namun juga takut akan kehilangan anak satu-satunya yang diidamkannya dan dijanjikan oleh Tuhan tersebut.
Dalam perjalanan menuju lokasi persembahan, Abraham dan Sara yang didampingi oleh kedua asistennya teringat akan harapannya mendapatkan seorang anak laki-laki sebagai penerusnya.
Namun setelah penantian bertahun-tahun lamanya, anak tersebut justru harus dikorbankan di atas meja persembahan. Isaac sebagai anak taat tidak banyak bertanya perihal tersebut dan Ikhlas serta patuh terhadap perintah Tuhan.
Soal Kontroversi
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai jika film tersebut bertentangan dengan sejarah Agama Islam terkait Nabi Ibrahim. Oleh karenanya dirinya meminta untuk menghentikan penayangan film tersebut.
Dianggap bertentangan karena dalam Islam sendiri Nabi Ibrahim diketahui memiliki dua orang anak bernama yakni Nabi Ismail dan Nabi Ishak. Film tersebut tidak mengakui keberadaan Siti Hajar dan Nabi Ismail.
“Beredarnya film His Only Son di Indonesia sebaiknya dihentikan atau banned. Narasi film ini penuh dengan kontroversi. Muatan film ini tidak seperti pemahaman selama ini tentang sejarah Nabi Ibrahim As yang diyakini umat Islam di Indonesia pada umumnya," ujar Ace.
- Ekspor Perikanan Indonesia pada Semester I Capai Rp42,98 Triliun
- Erajaya Digital Segera Resmikan EDC, Gerai Elektronik Terlengkap di PIK2
- Korupsi Tol MBZ, Eks Dirut Jasa Marga Layang Cikampek jadi Tersangka
Senada dengan Ace Hasan, Anggota Komisi VIII DPR Syaifullah Tamliha juga menanggapi demikian. Dirinya menilai jika cerita Nabi Ibrahim dalam film tersebut mengandung upaya mengaburkan sejarah Islam.
Berbeda dengan kedua pernyataan anggota legislatif sebelumnya, Luqman Hakim yang juga seorang anggota DPR juga memberikan suara terkait kontroversi film tersebut. Dirinya meminta film tersebut tetap diputar di bioskop Indonesia.
Namun penanyangan tersebut perlu terdapat catatan. Bioskop, imbuhnya, harus memberi pengumuman terbuka atau disclaimer bahwa film ini tidak sesuai dengan sejarah dan ajaran Islam mengenai keluarga Nabi Ibrahim. Hal tersebut supaya film itu tidak menimbulkan pemahaman yang salah bagi penonton.