Serang Anak-Anak dan Jadi KLB, Ini Gejala Hepatitis Akut Misterius
- Hepatitis akut misterius menyerang anak-anak. Sampai saat ini belum diketahui penyebab dari hepatitis yang menyerang anak-anak.
Gaya Hidup
Jakarta - Hepatitis akut misterius tiba-tiba menyerang anak-anak. Sampai saat ini belum diketahui penyebab dari hepatitis yang menyerang anak-anak itu.
Namun penyakit ini sudah memakan banyak korban dari berbagai negara.
Karenanya, hepatitis akut ini secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Badan Kesehatan Dunia WHO.
- Cocok Temani Libur Lebaran, Ini Rekomendasi Film dan Serial Netflix Terbaru di Bulan Mei 2022
- Puncak Arus Balik 6 Hingga 8 Mei, Menhub: Kembali Sebelum atau Sesudah
- Tinjau Pelabuhan Muara Angke, Menhub Sebut Ada 23 Kapal Layak Jalan
Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan kasus ini terus bertambah, dimana tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.
Ketua Umum PB IDI, dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT meminta agar seluruh Organisasi Profesi Medis dibawah IDI, seluruh dokter dan tenaga Kesehatan yang bertugas di berbagai jenis fasilitas Kesehatan tingkat pertama yakni Puskesmas, Posyandu, Klinik praktek mandiri, serta dokter praktek perorangan juga mewaspadai setiap gejala Hepatitis pada anak dan dewasa.
Dikutip dari siaran pers dari PB IDI DAN PP IDAI, hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini memiliki beberapa gejala seperti:
Sementara dari pemeriksaan Laboratorium tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, dan E.
Namun pada beberapa kasus ditemukan SARS-Cov-2 dan/atau Adenovirus.
Oleh karena itu, pemeriksaan pathogen (biologis maupun kimiawi) perlu dilakukan lebih lanjut.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menghimbau orangtua menjaga kebersihan anak-anak:
Agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati,
• Agar mencegah infeksi dengan:
• Mencuci tangan
• Meminum air bersih yang matang
• Makan makanan yang bersih dan matang penuh
• Membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya
• Menggunakan alat makan sendiri-sendiri
• Memakai masker dan menjaga jarak
• Agar mendeteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual/muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran/kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat. (*)
Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 04 May 2022