Pejuang Houthi Berkumpul Selama Manuver Militer di Dekat Sanaa, Yaman (Reuters/Pusat Media Houthi)
Dunia

Serangan Houthi ke Israel Tingkatkan Ketegangan Regional

  • Gerilyawan Houthi di Yaman ikut terjun dalam perang Israel-Hamas yang berkecamuk lebih dari 1.000 mil dari markas kekuasaan mereka di Sanaa. Mereka telah melepaskan drone dan rudal ke Israel dalam serangan yang menambah risiko ketegangan regional dalam konflik ini.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Gerilyawan Houthi di Yaman ikut terjun dalam perang Israel-Hamas yang berkecamuk lebih dari 1.000 mil dari markas kekuasaan mereka di Sanaa. Mereka telah melepaskan drone dan rudal ke Israel dalam serangan yang menambah risiko ketegangan regional dalam konflik ini.

Bagian dari poros perlawanan yang didukung oleh Iran, Houthi, telah bersatu di belakang Palestina sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Mereka membuka front baru bagi gerakan yang telah mengobarkan perang selama delapan tahun dengan koalisi pimpinan Saudi di Teluk.

Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengaku telah meluncurkan sejumlah besar rudal balistik dan drone ke Israel. Dia menyebut akan ada lebih banyak serangan seperti itu yang akan datang untuk membantu Palestina meraih kemenangan, dikutip dari Reuters, Rabu, 1 November 2023.

Pernyataannya mengonfirmasi perluasan cakupan konflik yang telah mengkhawatirkan negara sekitar, termasuk Arab Saudi sebagai eksportir minyak terbesar di dunia. Masuknya Houthi dalam konflik semakin menguatkan ketakutan akan dampak luas saat Israel berupaya menghancurkan Hamas di benteng Gaza mereka.

Saree mengatakan, ini adalah serangan ketiga Houthi ke Israel sejak dimulainya konflik. Mereka mengisyaratkan bertanggung jawab atas serangan drone pada 28 Oktober 2023 yang menyebabkan ledakan di Mesir, serta insiden pada 19 Oktober 2023 di mana angkatan laut Amerika Serikat mengintersep tiga rudal jelajah.

Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan serangan Houthi tidak dapat ditoleransi. Namun dia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut ketika ditanya bagaimana tanggapan Israel.

Sumbu Resistensi

Houthi adalah bagian yang tangguh dari poros perlawanan yang menentang Israel dan Amerika Serikat dan telah melancarkan serangan di seluruh wilayah tersebut sejak 7 Oktober 2023.

Milisi Irak yang didukung Iran telah menembaki pasukan AS di Irak dan Suriah, sementara Hezbollah Lebanon telah melakukan baku tembak dengan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel.

Houthi telah mendemonstrasikan kemampuan rudal dan drone mereka selama perang Yaman dalam serangan terhadap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Koalisi pimpinan Saudi menuduh Iran mempersenjatai, melatih, dan mendanai Houthi. Kelompok itu menyangkal sebagai wakil Iran dan mengatakan mereka mengembangkan senjatanya sendiri.

Amerika Serikat, sekutu utama Israel, telah mengerahkan kapal induk sebagai pencegah untuk mencegah penyebaran konflik Gaza. Iran juga mengatakan tidak ingin perang menyebar. 

Namun Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollajian mengindikasikan sekutu Teheran dapat bertindak lebih jauh. “Kelompok perlawanan tidak akan tinggal diam dalam menghadapi kejahatan rezim Zionis dan dukungan penuh Amerika untuk rezim Zionis,” katanya.

“Mereka tidak akan menunggu saran siapa pun. Jika situasinya di luar kendali, tidak ada pihak yang akan selamat dari konsekuensinya,” sambungnya pada pertemuan dengan Emir Qatar. 

Juru bicara Houthi, Saree, menyalahkan Israel atas ketidakstabilan di Timur Tengah. Dia mengatakan lingkaran konflik di wilayah itu diperluas oleh kejahatan yang terus berlanjut. Houthi akan terus melancarkan serangan sampai agresi Israel berhenti.

Mengingat, rudal dan drone Houthi telah berhasil dihancurkan selama konflik terakhir, Mohanad Hage Ali dari Carnegie Middle East Center menyatakan saat ini serangan mereka lebih berfokus pada pesan yang disampaikan daripada menjadi ancaman militer yang nyata.

“Risikonya bagi Israel adalah jika ada keterlibatan habis-habisan, dengan beberapa peluncuran roket dari segala arah yang dapat membanjiri pertahanan udara,” katanya.

Kekhawatiran Saudi

Yaman telah menikmati lebih dari satu tahun relatif tenang di tengah upaya perdamaian yang dipimpin PBB. Arab Saudi telah mengadakan pembicaraan dengan Houthi dalam upaya untuk keluar dari perang, karena Riyadh berfokus pada prioritas ekonomi di dalam negeri.

Namun, serangan rudal dan drone Houthi ke Israel telah meningkatkan risiko konflik bagi Arab Saudi. Jalur penerbangan langsung terdekat untuk setiap drone atau rudal yang diluncurkan dari Yaman melewati wilayah barat Arab Saudi di dekat Laut Merah sebelum terbang melintasi Yordania dan masuk ke Israel.

Kantor komunikasi pemerintah Saudi tidak menanggapi permintaan komentar atas kekhawatiran kerajaan atas serangan Houthi. Ahli analisis Saudi, Aziz Alghashian, mengatakan Arab Saudi akan khawatir jika konflik meluas ke perbatasannya sendiri.

“Saya pikir masalahnya adalah bahwa perang ini berpotensi menempatkan Saudi pada posisi di mana terlihat memihak antara AS dan Israel, dan Iran,” katanya. “Saya pikir Saudi ingin menghindari itu.”

Arab Saudi dan Iran, masing-masing kekuatan Sunni Arab dan Syiah terkemuka di kawasan itu, sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik awal tahun ini, meredakan ketegangan selama bertahun-tahun yang telah memicu konflik di Timur Tengah.

Pada 2019, Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan yang memangkas sementara lebih dari setengah produksi minyak Saudi. Amerika Serikat mengatakan Iran berada di balik serangan itu, yang dibantah Teheran.