avdiivka.jpg
Dunia

Serangan Rusia di Sekitar Avdiivka Melambat

  • Ukraina telah mengerahkan kekuatan yang signifikan untuk mempertahankan wilayah tersebut, dan pasukan Rusia kini menyerang di lapangan terbuka dengan sedikit perlindungan.

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA-Ketika kota Avdiivka jatuh ke tangan pasukan Rusia tiga minggu lalu, Kyiv dan sekutunya khawatir pasukan Rusia dapat membangun momentum dan terus maju menuju pusat militer strategis dan pusat populasi. Tetapi sepertinya hal itu belum terjadi.

Avdiivka merupakan benteng pertahanan Ukraina. Jadi wajar jika ada kekhawatiran semacam itu. Namun setelah mencapai kemajuan pesat pada hari-hari berikutnya, serangan Rusia dilaporkan terhenti di sekitar tiga desa terdekat yang diperebutkan.  

Sejumlah pengamat militer menyebutkan beberapa faktor yang membuat pergerakan Rusia menjadi lebih lambat. Salah satunya medan yang tidak mendukung operasi ofensif. Faktor lain bisa karena pasukan Rusia  kelelahan karena pertempuran berbulan-bulan. Di sisi lain Ukraina mengerahkan kekuatan signifikan untuk mempertahankan wilayah tersebut.

Rusia dalam penilaian banyak analis militer sejauh ini tetap mempertahankan inisiatifnya di medan perang. Pasukannya masih bisa menerobos garis pertahanan Ukraina dalam waktu dekat. Terutama karena upaya pertahanan Kyiv semakin dibatasi oleh tidak adanya bantuan militer Amerika lebih lanjut .

Namun untuk saat ini para pengamat mengatakan pertempuran tersebut tampaknya telah kembali ke jenis pertempuran bolak-balik yang tidak meyakinkan. Ini seperti yang terjadi di sebagian besar pertempuran garis depan pada tahun lalu.

 “Penaklukan Avdiivka tidak menyebabkan runtuhnya garis pertahanan Ukraina. Meski kemungkinan bagi Rusia untuk bergerak ke wilayah terbuka atau bahkan memperoleh keuntungan besar,” kata Thibault Fouillet, Wakil Direktur lembaga pemikir Institut Kajian Strategis dan Pertahanan di Prancis dikutip The New Yorks Times Selasa 12 Maret 2024. “Sejauh ini dia melihat tidak ada tindakan tegas atau terobosan dari Rusia,” tambahnya.

Hal ini kontras dengan situasi yang muncul setelah jatuhnya Avdiivka pada pertengahan Februari lalu. Ketika pasukan Ukraina terus mundur, Rusia maju dengan pesat. Sebagian dibantu oleh tidak adanya posisi pertahanan Ukraina yang kuat.  Menurut peta medan perang sumber terbuka, pasukan Rusia merebut tiga permukiman dan menguasai wilayah seluas sekitar 15 km persegi.

Namun dalam waktu sekitar 2 minggu Moskow hanya menguasai wilayah seluas kurang lebih 1,5 km  persegi.  Pasukannya terjebak dalam pertempuran di dalam dan sekitar desa Berdychi, Orlivka dan Tonenke.

Pasukan Rusia tampaknya berusaha untuk terus maju dengan menggunakan kelompok serangan infanteri kecil. “Namun mereka dihancurkan di medan yang relatif terbuka di sebelah barat Avdiivka,” kata Pasi Paroinen, seorang analis di Black Bird Group. Sebuah komunitas sumber terbuka  berbasis di Finlandia yang menilai citra satelit dan konten media sosial dari medan perang.

Kerugian Besar

Pertempuran baru-baru ini juga menimbulkan kerugian bagi tentara Ukraina. Dan  tampaknya kini Kyiv telah mengerahkan pasukan dan senjata terbaiknya untuk berperang di wilayah barat Avdiivka. Brigade ke-47 yang dilatih dan diperlengkapi Amerika  telah bertempur di Berdychi. 

Sebuah video yang dirilis  Kementerian Pertahanan Ukraina menunjukkan brigade tersebut menggunakan tank Abrams buatan Amerika. Ini juga sesuai dengan perkiraan kami dalam tayangan sebelumnya yang menyebutkan, kemunculan Abrams menunjukkan Ukraina mengerahkan pasukan cadangan terbaiknya.

Ukraina mengalokasikan semua senjata yang mungkin untuk berperang di luar Avdiivka. Namun sejumlah M1A1 Abrams telah hancur,  rusak atau ditinggalkan di di medan perang dalam dua minggu terakhir. Pasukan Ukraina juga menderita kerugian besar saat mereka melawan serangan Rusia di Avdiivka selama berbulan-bulan.

Pakar militer mengatakan pertahanan berkelanjutan Ukraina di wilayah tersebut kemungkinan dimaksudkan untuk memberikan waktu pasukannya. Juga memperkuat garis pertahanan baru lebih jauh ke barat. Tentara Ukraina baru-baru ini menerbitkan foto-foto benteng yang dikatakan sedang dibangun di dekat zona pertempuran Avdiivka. Termasuk parit sedalam dua meter dan parit anti-tank. Benteng ukraina di Avdiivka telah runtuh. Jadi Ukraina perlu waktu untuk mengembalikan garis pertahanan ke tempatnya.

Tetapi Serangan Rusia terhadap Avdiivka juga mengakibatkan kerugian besar baik manusia maupun material bagi pasukannya. Intelijen militer Inggris mengatakan  Rusia kehilangan hampir 1000 tenaranya perhari pada bulan Februari. Terutama ketika Moskow mengerahkan sejumlah besar pasukannya untuk merebut Avdiivka.  Ini angka tertinggi sejak dimulainya perang.”

Sejumlah analis menyebut pasukan Ukraina mendapat manfaat dari medan di daerah tersebut. Sementara pasukan Rusia menyerang Berdychi, Orlivka dan Tonenke melalui lapangan terbuka dengan sedikit perlindungan. Unit  Ukraina bertahan di dataran tinggi di desa-desa, sehingga lebih mudah untuk menargetkan tentara Rusia yang mendekat.

Jika pasukan Rusia akhirnya berhasil merebut ketiga desa tersebut, masih belum jelas apa langkah selanjutnya yang akan mereka ambil. In  mengingat medannya yang berbukit-bukit dan dipenuhi aliran sungai dan waduk. Kondisi ini akan menyulitkan kemajuan lebih lanjut.

Sejumlah laporan menyebutkan Rusia saat ini menyerang beberapa tempat di sepanjang garis depan sepanjang lebih sekitar 1000 km. Tujuan utamanya untuk menyelidiki pertahanan Ukraina. Di antara pertahanan itu  akan diprioritaskan. Jika Rusia berhasil melewatinya, mereka akan mengerahkan cadangan tambahan untuk membangun kesuksesan. Ini adalah strategi yang dibawa Rusia selama ini.