Serangan Terbesar, Rusia Gempur Ukraina dengan 110 Rudal
- usia menggunakan hampir semua jenis senjata di gudang senjatanya.
Dunia
KYIV-Rusia lembali melakukan gelombang serangan rudal besar-besaran ke Ukraina. Bahkan ini menjadi salah satu serangan terbesar sejak Moskow memulai invasinya Februari 2022 lalu.
Serangan terjadi pada Jumat pagi di kota-kota Ukraina. Termasuk ibukota Kyiv, Lviv, Dnipro, Odessa dan sejumlah kota lain.
Presiden Ukraina Volodymir Zelensky melalui akun X-nya mengatakan Rusia menggunakan hampir semua jenis senjata di gudang senjatanya. Mereka termasuk rudal hipersonik Kinzhal, S-300, rudal jelajah, dan drone. “Pembom strategis meluncurkan rudal X-101/X-505. Sebanyak sekitar 110 rudal ditembakkan ke Ukraina, dan sebagian besar ditembak jatuh,” katanya.
Jika angka itu benar maka ini menjadi salah satu gelombang serangan terbesar Rusia sejak negara itu menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.
- Dampak Kenaikan Suku Bunga Global terhadap Kredit Pertanian
- Pilih Galaxy Corporation, G-Dragon Bigbang Tak Perpanjang Kontrak dengan YG Entertainment
- Revolusi Drone Turki Berlanjut, ANKA-3 Terbang Perdana
Namun dia mengakui ada korban jiwa dan luka-luka akibat serangan tersebut. Semua layanan bekerja sepanjang waktu dan memberikan bantuan yang diperlukan. “Saya turut berbela sungkawa kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai. Saya berharap pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka,” katanya.
Kementerian Dalam negeri Ukraina mengatakan hingga saat ini 12 orang dilaporkan meninggal dan lebih dari 75 luka-luka akibat serangan rudal. Serangan disebut menghantam berbagai bangunan dari stasiun kereta api, mall, rumah sakit hingga rumah penduduk.
Zelensky menegaskan akan menanggapi serangan tersebut. Dan mereka akan terus berjuang. Menurutnya teror Rusia harus dan akan kalah.
Serangan terjadi beberapa hari setelah Ukraina menyerang kapal perang Rusia di pelabuhan Feodosia, Krimea. Serangan yang mengakibatkan kerugian besar bagi angkatan laut Rusia.
Serangan juga terjadi sehari setelah Zelensky berterima kasih kepada Amerika Serikat yang kembali melepaskan paket senjata untuk Ukraina. Bantuan tersebut benilai US$250 juta. Ini menjadi paket bantuan terakhir setidaknya sampai usulan tambahan dana dari Gedung Putih disetujui oleh Kongres.