Serap Produksi Beras Nasional 2024, Bapanas Siapkan Rp28,77 Triliun
- Langkah ini diambil untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) serta menjaga ketahanan pangan nasional di tengah proyeksi penurunan produksi beras global, termasuk estimasi penurunan produksi beras Indonesia sebesar 500 ribu ton akibat keterlambatan musim penghujan.
Nasional
JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) Indonesia telah mengalokasikan dana penjaminan senilai Rp28,7 triliun guna mendukung langkah Perum Bulog dan ID Food dalam menyerap produksi beras nasional pada tahun 2024.
Langkah ini diambil untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) serta menjaga ketahanan pangan nasional di tengah proyeksi penurunan produksi beras global, termasuk estimasi penurunan produksi beras Indonesia sebesar 500 ribu ton akibat keterlambatan musim penghujan.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi Kamis, 4 Januari 2023 mengatakan, pihaknya akan dilakukan offtake dengan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Bulog dan ID FOOD untuk mengambil peran dalam penyerapan hasil produksi beras di dalam negeri yang bertujuan untuk mengoptimalkan rantai pasok pangan.
- BRICS+ Fashion Summit Berhasil Gaet 12 Ribu Audiens
- East Ventures Yakini Ekonomi Digital Asia Tenggara Melaju di Jalur Positif di Tengah Tech Winter
- Zenius Tutup Sementara, Simak Perjalanannya dari Awal Berdiri
Dengan adanya keterlibatan BUMN ini, para petani dan peternak dapat fokus sepenuhnya pada produksi tanaman dan hasil peternakan tanpa terbebani dengan tugas distribusi atau penjualan.
Selain itu, partisipasi Bulog dan ID FOOD dalam penyerapan hasil produksi dengan harga yang kompetitif akan memberikan kepastian kepada para produsen. Hal ini tidak hanya memberikan insentif bagi mereka untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, tetapi juga menciptakan stabilitas harga di pasar domestik.
Arief menegaskan bahwa Kementerian Pertanian tengah giat dalam upaya penanaman, sedangkan Presiden telah menekankan pentingnya penyerapan produksi dalam negeri. Harapannya, beras yang didistribusikan dalam 3 hingga 4 bulan ke depan dapat langsung berasal dari petani.
Pentingnya infrastruktur logistik dalam distribusi bantuan beras juga ditekankan. Arief mengapresiasi peran PT Pos Indonesia sebagai salah satu perusahaan transportasi yang memiliki jangkauan luas hingga ke seluruh Indonesia. Dalam konteks distribusi, Bulog telah mengalokasikan sekitar Rp1,5 triliun untuk 6 bulan ke depan
Proyeksi dari The United States Department of Agriculture (USDA) mengindikasikan penurunan total produksi beras secara global pada tahun 2023/2024, yang turut memperkirakan penurunan produksi beras Indonesia.
Langkah Badan Pangan Nasional (NFA) Indonesia dalam menyediakan dana penjaminan sebesar Rp28,7 triliun sebagai dukungan terhadap penyerapan produksi beras untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menjadi langkah penting dalam menghadapi proyeksi penurunan produksi beras global.