Suasana deretan gedung apartemen di kawasan Jakarta Barat, Sabtu, 11 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Serapan Naik Jadi 87 Persen, Permintaan Apartemen Diprediksi Meningkat Kuartal IV-2021

  • Permintaan hunian apartemen diprediksi bakal mengalami peningkatan pada kuartal IV-2021.
Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - Permintaan hunian apartemen diprediksi bakal mengalami peningkatan pada kuartal IV-2021. Meskipun demikian, ini bisa terjadi dengan catatan tidak ada gelombang ketiga COVID-19.

Munculnya permintaan ini juga diprediksi karena faktor kedatangan ekspatriat, meskipun masih terbatas. Secara keseluruhan, permintaan sendiri masih bergantung dari lokal.

Adapun per kuartal III-2021, tingkat serapan apartemen sedikit meningkat, yakni bertambah 0,09% menjadi 87,29%. Selain itu, harga jual properti ini mengalami kenaikan, yakni menjadi Rp35 juta per m2.

Peneliti dari Colliers Ferry Salanto mengatakan, saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta sudah diturunkan menjadi level 3. Seperti diketahui, rata-rata tingkat hunian sempat menurun ke level 51,7% akibat kebijakan PPKM darurat.

“Namun, saat ini kegiatan konstruksi sudah diizinkan dan pengembang akan mengebut penyelesaian proyek-proyeknya," ujarnya dalam diskusi daring, 6 Oktober 2021.

Menurutnya, pengembang akan menggunakan cara berpromosi yang variatif, misalnya melalui media sosial untuk dijadikan marketing gallery.

Selain itu, optimisme permintaan apartemen juga didorong oleh berbagai kebijakan dan insentif dari pemerintah. Pertama, insentif pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% untuk hunian di bawah Rp2 miliar, khususnya untuk ready-stock unit.

Kedua, strategi pengembang dalam memberikan diskon, seperti potongan 15%, free BPHTB, free furnish, free biaya Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), free down payment dan free AJB.

Keempat, suku bunga KPA yang lebih rendah atau turun dibandingkan sebelum pandemi, yaitu dari 8% - 9% menjadi 3% -4% per tahun untuk 2 tahun pertama.

Terakhir, tenor pelunasan yang panjang, dari 15 tahun hingga 25 tahun mengakibatkan cicilan per bulan menjadi lebih kecil sehingga cocok untuk pembeli milenial.