Mogok Kerja
Industri

Serikat Buruh Mogok Kerja Masal, Industri Otomotif Amerika Serikat Lumpuh

  • Dampak langsung dari pemogokan ini tidak hanya terasa di dalam pabrik, tetapi juga dapat merambat ke seluruh rantai pasokan otomotif, dan berdampak luas pada industri otomotif.
Industri
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

DETROIT - Serikat Pekerja United Auto Workers (UAW) meluncurkan pemogokan serentak di tiga pabrik utama yang dimiliki oleh General Motors (GM), Ford, dan Stellantis (induk Chrysler). Tindakan ini memulai aksi mogok pekerja industri paling besar dalam beberapa dekade di Amerika Serikat.

Mogok kerja ini telah menghentikan produksi beberapa kendaraan di perusahaan tersebut, termasuk truk pikap Ford Bronco, Jeep Wrangler, dan Chevrolet Colorado, serta berbagai model populer lainnya. Dampak langsung dari pemogokan ini tidak hanya terasa di dalam pabrik, tetapi juga dapat merambat ke seluruh rantai pasokan otomotif, dan berdampak luas pada industri otomotif.

Dilansir dari Reuters, Jumat, 15 September 2023, Presiden UAW, Shawn Fain, menegaskan bahwa serikat pekerja bersedia menunda pemogokan yang akan merugikan perusahaan saat ini. Namun, dia menegaskan bahwa semua opsi tetap terbuka jika kesepakatan baru yang dituntut tidak dapat dicapai dalam waktu yang ditentukan. 

Kondisi ini mencerminkan ketegangan yang telah berlangsung berminggu-minggu antara UAW dan para eksekutif "Detroit Three" istilah yang merujuk pada tiga raksasa otomotif di wilayah Detroit, mengenai tuntutan serikat pekerja. Serikat Kerja meminta pembagian keuntungan perusahaan yang lebih besar, serta peningkatan keamanan kerja seiring peralihan industri otomotif ke kendaraan listrik.

Aksi yang Berdampak Besar

Pemogokan melibatkan sekitar 12.700 pekerja gabungan terjadi di pabrik perakitan yang dioperasikan oleh Ford di Wayne, Michigan, GM di Wentzville, Missouri, dan merek Jeep di Toledo, Ohio. Pabrik-pabrik ini memiliki peran penting dalam produksi beberapa kendaraan Detroit Three yang memiliki penjualan terlaris.

Dengan berhentinya produksi di pabrik-pabrik ini, perusahaan otomotif akan menghadapi kerugian besar, terutama karena truk dan SUV adalah segmen yang paling menguntungkan dalam pasar otomotif AS.

Pemogokan ini menjadi pemogokan terbesar yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir berdasarkan jumlah peserta dan dampaknya yang mempengaruhi produksi berbagai model yang sangat diminati  konsumen. Kondisi ini juga mencerminkan pergesekan yang semakin memanas antara serikat pekerja dan produsen otomotif terkemuka, serta akan menjadi tantangan besar bagi kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan.

Tuntutan yang diajukan oleh UAW mencakup perubahan signifikan dalam pembagian keuntungan, memastikan bahwa pekerja mendapatkan bagian yang lebih besar dari hasil penjualan produk-produk yang menghasilkan keuntungan besar bagi perusahaan otomotif. Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya peningkatan keamanan kerja seiring dengan peralihan industri otomotif ke kendaraan listrik yang lebih canggih.

Selain menghentikan produksi kendaraan, pemogokan ini juga berpotensi memengaruhi ribuan pekerja di seluruh rantai pasokan otomotif. Pekerja, perusahaan, dan pemangku kepentingan berharap agar kesepakatan tersebut akan menguntungkan bagi semua pihak.