Ilustrasi Team
Gaya Hidup

Sering Dibandingkan dengan KPI, Apa Itu OKR?

  • Metode ini berhasil mendukung pertumbuhan Google dari hanya 40 karyawan menjadi lebih dari 100.000 orang.

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - OKR memiliki kepanjang Objective and Key Results (OKR), Tak berbeda jauh dengan Key Performance Indicator (KPI), OKR berfungsi untuk mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan.

Perbedaanya adalah OKR lebih berfokus pada menetapkan sebuah tujuan (objektive) serta mengukur pencapaian tujuan tersebut melalui sejumlah hasil utama sebagai tolak ukur (key result).

OKR digunakan sebagai pengukur progres kinerja yang cukup fleksibel. OKR memungkinkan perusahaan membuat target yang cukup ambisius, namun dapat terukur dalam pelaksanaannya.

2 elemen penting OKR adalah

Objective
Tujuan yang dibuat oleh masing-masing karyawan harus objektif yaitu bersifat kualitatif dan harus bersifat SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-bound).

Biasanya tujuan ini dibuat singkat, menginspirasi, dan menarik. Tujuan juga harus dibuat cukup ambisius sehingga ketika gagal pun, pencapaian yang dihasilkan tetap substansial.

Key Result
Key result bersifat kuantitatif dan dibuat spesifik serta terukur. Tidak hanya itu, key result juga harus memiliki rentang waktu, realistis, dan yang terpenting dapat diukur.

Metode ini sangat populer digunakan oleh perusahaan teknologi dan startup.

OKR atau Objective Key Result pertama kali dikembangkan oleh Andy Grove pada tahun 1970 ketika dirinya menjadi CEO Intel.

Tak lama setelahnya, konsep ini diadopsi oleh perusahaan-perusahaan Silicon Valley. Salah satunya adalah Google yang mengadopsi OKR pada tahun 1999.

Metode ini berhasil mendukung pertumbuhan Google dari hanya 40 karyawan menjadi lebih dari 100.000 orang.

Kesukesan Google dalam menggunakan OKR, membuat beberapa perusahaan lain terinspirasi untuk mengadopsi metode OKR diantaranya adalah Twitter, Amazon, LinkedIn, Airbnb, Spotify, Dropbox, Twitter, hingga Booking.