Sering Dihantui Tugas, Kenali Efek Zeigarnik
- Ketegangan kognitif yang ditimbulkan dari adanya efek Zeigarnik juga membuat seseorang bekerja dengan segera dan menghindari perilaku menunda-nunda.
Gaya Hidup
JAKARTA - Apakah tugas-tugas pekerjaan yang belum selesai Anda kerjakan kerap menghantui Anda? Bisa jadi Anda terkena efek Zeigarnik.
Efek Zeigarnik mengacu pada kecenderungan seseorang untuk mengingat tugas-tugas yang belum selesai dengan lebih baik dibandingkan tugas-tugas yang telah diselesaikan.
Efek Zeigarnik pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog bernama Bluma (Wilfovna) Zeigarnik dalam jurnal Psychologische Forschung pada tahun 1927.
Semua berawal ketika Bluma Zeigarnik tengah makan di sebuah restoran. Dia merasa takjub melihat pelayan yang mampu menghafal begitu banyak pesanan. Namun, setelah pesanan-pesanan itu selesai dibayar pelayan tersebut sudah tidak bisa mengingat lagi pesanan para pelanggannya.
- Bank BTPN Salurkan Pembiayaan Hijau Senilai Rp6,7 Triliun pada 2022
- Pakai Foto Open to Work di Linkedin Bisa Timbulkan Bahaya Serius, Pencari Kerja Wajib Tahu!
- Jumlah Pengguna Melonjak 69 Persen, Home Credit Kucurkan Pembiayaan Rp51 Triliun di Indonesia
- Twitter Akan Hapus Fitur Keamanan Autentikasi Dua Faktor untuk Pengguna yang Tidak Berlangganan Twitter Blue Mulai Maret 2023
Kejadian itulah yang akhirnya menginspirasi Bluma untuk melakukan penelitian hingga lahirlah efek Zeigarnik.
Efek Zeigarnik tentu saja dapat dikembangkan untuk digunakan di banyak aspek modern sekarang mulai dari produktivitas, kegiatan belajar, hingga strategi marketing.
Melansir dari laman website goodtherapy, aplikasi umum dari efek Zeigarnik yang dapat kita lihat sekarang ini mulai dari adanya trailer yang membuat seseorang penasaran dengan isi film hingga penggunaan cliffhanger dalam produksi buku serial atau acara televisi.
Ketegangan kognitif yang ditimbulkan dari adanya efek Zeigarnik juga membuat seseorang bekerja dengan segera dan menghindari perilaku menunda-nunda.
Siswa juga dapat memanfaatkan efek ini dalam kegiatan belajar mereka. Siswa cenderung lebih memikirkan topik yang mereka bahas sehingga materi pembelajaran akan lebih diingat oleh mereka. Selain itu masa belajar yang lama tanpa istirahat biasanya juga kurang efektif untuk membantu siswa mengingat materi pembelajaran.