<p>NASA</p>
Tekno

Sering Dikaitkan Dengan Kiamat, Ini Kata NASA Tentang Matahari Terbit dari Barat

  • JAKARTA - Terbitnya matahari dari sisi barat menjadi pertanda terjadinya kiamat menurut salah satu kepercayaan yang banyak dianut di Indonesia.Seperti diketahui
Tekno
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA - Terbitnya matahari dari sisi barat menjadi pertanda terjadinya kiamat menurut salah satu kepercayaan yang banyak dianut di Indonesia.

Seperti diketahui, matahari merupakan pusat dari tata surya. Sebagai bagian dari tata surya, bumi berputar mengelilingi matahi sembari berotasi sehingga terjadilah siang dan malam.

Oleh sebab peristiwa tersebut, matahari terbit dari sisi timur dan tenggelam di sisi barat. Namun, bisakah suatu saat matahari terbit dari bagian yang berlawanan?

Beberapa waktu lalu, Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA buka suara atas peristiwa ini.

Beberapa hari lalu, sebuah postingan dalam bahasa Thailand dan Inggris tentang matahari yang terbit dari barat.

Dalam postingan tersebut menyebutkan saat ini bumi tengah berada dalam proses pembalikan medan magnet sehingga nantinya planet ke tiga dalam tata surya ini bakal berputar ke arah sebaliknya.

“Bumi akan berotasi ke arah yang berlawanan menyebabkan Matahari muncul dari sisi barat. Para peneliti percaya bahwa kita sedang bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menandai akhir umat manusia dan mendekati akhir kiamat," tulis postingan tersebut mengutip dari voi.id.

Untuk memperkuat klaimnya, postingan tersebut mengutip pembahasan NASA mengenai adanya peristiwa pembalikan pembalikan medan magnet.

Pernyataan tersebut lantas dibantah oleh NASA. Bettina Inclan selaku Associate Administrator for Communications NASA mengungkapkan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan prediksi mengenai terbutnya matahari dari barat ataupun proses pembalikan medan magnet yang sedang dialami oleh bumi.

Meski begitu, Inclan mengkonfirmasi bahwa peristiwa pembalikan medan magnet tersebut memang benar adanya. Namun, hingga saat ini para ilmuwan masih terus mempelajari hal tersebut.

Ia menambahkan bahwa meskipun kedepannya terjadi peristiwa pembalikan medan magnet pada bumi, hal tersebut tak akan membuat planet hijau ini berputar ke arah yang berlawanan. Demimikian pula halnya dengan matahari.

“Pembalikan medan magnet memang merupakan fenomena nyata yang telah terjadi beberapa kali di masa lalu dan para ilmuwan di seluruh dunia sedang mempelajarinya, tetapi pernyataan bahwa ini membuat Bumi berputar ke arah yang berlawanan membuat Matahari terbit dari barat adalah salah," ucap Inclan.

Sekedar tahu, ada satu planet di Tata Surya yang mengalami terbitnya Matahari dari barat, yaitu Venus.

Ini terjadi karena planet Venus berotasi ke belakang. Planet ini mengorbit Matahari selama 243 hari dan 225 hari. Ini pula yang menyebabkan kemunculan Matahari di Venus hanya terjadi dua kali dalam setahun.