Photo by Gustavo Fring: https://www.pexels.com/photo/photo-of-couple-smiling-while-looking-at-each-other-4148992/
Gaya Hidup

Sering Konflik? Berikut 5 Aturan Argumen Sehat dengan Pasangan

  • JAKARTA - Perbedaan pendapat sering terjadi dalam dinamika berhubungan romantis. Tak jarang, perbedaan-perbedaan yang tidak dapat diatasi dengan baik ini akan m

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Perbedaan pendapat sering terjadi dalam dinamika berhubungan romantis. Tak jarang, perbedaan-perbedaan yang tidak dapat diatasi dengan baik ini akan mengarah kepada pertengkaran.

Jennine Estes, seorang konselor hubungn di San Diego tidak merekomendasikan perdebatan sebagai jalan untuk menyelesaikan masalah.

Menurutnya, masalah dapat diselesaikan dengan diskusi yang sehat dan penuh kasih sayang.

Namun, jika Anda mendapati diri Anda terjebak dalam siklus pertengkaran yang tidak ada ujungnya. Berikut adalah beberapa tips dari Estes untuk dapat berargumen dengan sehat

1. Hindari mengungkit masa lalu

Membawa masa lalu ke dalam argumen layaknya seperti menyiramkan bensin ke api. Tak hanya memicu berbagai emosi negatif, masa lalu juga bisa membuat diskusi Anda keluar jalur.

Cobalah untuk fokus pada pembahasan diskusi alih-alih menyeret cerita masa lalu.

2. Gunakan bahasa isyarat yang positif

Cara Anda mengutarakan kata-kata selama argumen dapat memengaruhi reaksi pasangan Anda. Pilihan kata yang secara khusus diarahkan ke pasangan Anda seperti "Kamu harus","Kamu selalu", "Kamu tidak pernah" hanya akan membuat pasangan menjadi defensif dan cenderung mengabaikan apa yang Anda sampaikan.

Saran terbaik adalah menggantinya dengan menargetkan diri Anda sendiri seperti "Dalam pengalaman Saya", "Saya merasa" dan lain-lain.

3. Ambil mindset "Kita" 

Argumen yang menempatkan Aku vs Kamu hampir selalu memiliki tujuan satu peserta menang dan yang lainnya kalah.

Hubungan yang bermakna terdiri dari dua pemain yang berada di tim yang sama dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

4. Akui kesalahan Anda

Tidak ada manusia yang sempura, namun seringnya orang tidak mengakui ketika mereka salah.

Jangan takut untuk mengakui, baik kepada diri sendiri maupun kepada pasangan ketika Anda melakukan kesalahan.

Dengan mengakui kesalahan Anda, Anda mengklaim keterlibatan Anda dalam pertengkaran dan menunjukkan kepada pasangan Anda bahwa Anda bersedia bekerja sama dengannya.

5. Jangan pergi

Kebanyakan pasangan mencoba pergi untuk menghindari konflik ketika konflik mulai memanas. Masalahnya, pergi malah akan membuat masalah semakin runyam.

Ketika Anda pergi, pasangan tidak tahu kapan Anda akan kembali. Meninggalkan pasangan ketika berkonflik hanya menunjukkan bahwa Anda seolah-olah tidak peduli.

Namun saran ini tidak berlaku jika ada kekerasan dalam pertengkaran.

Melakukan tips diatas memang tidak akan membuat hubungan Anda adem ayem tanpa konflik selamanya, namun setidaknya efek negatif dari pertengkaran dapat lebih diatasi.