Sering Suarakan Energi Ramah Lingkungan, Elon Musk Sebut Dunia Masih Butuh Minyak dan Gas
- CEO Tesla sekaligus orang terkaya sejagat raya, Elon Musk menyebut bahwa saat ini dunia masih membutuhkan minyak dan gas
Dunia
OSLO- CEO Tesla sekaligus orang terkaya sejagat raya, Elon Musk menyebut bahwa saat ini dunia masih membutuhkan minyak dan gas.
Pernyataan ini diungkapkan kala Musk menjadi pembicara pada konferensi minyak dan gas di Stavanger, Norwegia Senin, 29 Agustus 2022.
Untuk menggambarkan urgensi dua eregi tersebut, Musk bahkan menyebut peradaban bisa hancur tanpanya.
"Secara realistis saya pikir kita perlu menggunakan minyak dan gas dalam jangka pendek, karena jika tidak, peradaban akan hancur," kata Musk seperti dikutip TrenAsia.com dari Reuters Selasa, 30 Agustus 2022.
Pria yang juga dijuluki Iron Man dunia nyata ini juga mengatakan salah satu tantangan terbesar yang pernah dihadapi dunia saat ini adalah transisi ke energi dan ekonomi berkelanjutan.
Menurutnya, itu akan memakan waktu beberapa dekade untuk diselesaikan. Itulah yang kemudian menjadikan gas dan minyak sebagai sumber energi yang dibutuhkan saat ini.
"Saat ini, kita sebenarnya membutuhkan lebih banyak minyak dan gas, bukan lebih sedikit. Jangan pernah menjelekkan bahan bakar fosil," kata Elon Musk.
Seperti diketahui, ketidakamanan energi telah meningkat belakangan waktu terakhir. Disusul kemudian keputusan Rusia membatasi aliran gas alam ke Eropa setelah invasi ke Ukraina, dan faktor lain seperti kekeringan di Eropa.
Karenanya, Musk mengatakan bahwa beberapa eksplorasi tambahan diperlukan saat ini sebagai tanggapan atas pertanyaan apakah Norwegia harus mengebor lebih banyak minyak dan gas.
Tak hanya itu, Musk menambahkan bahwa pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai di Laut Utara bisa dikombinasikan dengan paket baterai. Dua perpaduan itu menurutnya dapat menjadi sumber energi utama dalam menghadapi krisis energi di musim dingin.
"Itu bisa menyediakan sumber energi yang kuat dan berkelanjutan di musim dingin," ujar Musk.
Ini bukan pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir Musk menyerukan lebih banyak produksi bahan bakar fosil.
Pada Maret, tepatnya setelah invasi Rusia ke Ukraina dan pengenaan sanksi oleh Barat, Musk menulis pada akun Twitternya mengenai pentingnya meninhkatkan produkai minyak dan gas.
"Benci mengatakannya, tetapi kita perlu segera meningkatkan produksi minyak dan gas. Waktu yang luar biasa menuntut tindakan yang luar biasa," tulis Musk beberapa waktu lalu.
Minggu ini, Musk menggandakan dukungannya untuk energi nuklir selama transisi lantaran minim emisi. Ia bahkan melabeli para pendukung penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai kelompok yang anti kemanusiaan.