Seringkali Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Koin dan Token Kripto
- Pada dasarnya, koin dan token kripto adalah hal yang sama, tapi tetap ada perbedaan mendasar di antara keduanya.
Fintech
JAKARTA – Banyak orang yang sering menganggap koin dan token kripto sebagai entitas yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan dalam kedudukannya.
Indonesia saat ini dinilai dari hasil survei Gemini sebagai negara yang memimpin adopsi aset kripto dunia. Namun, tidak sedikit yang belum benar-benar memahami seluk-beluk terkait aset kripto, termasuk dalam membedakan token dan koin.
Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan bahwa kripto di Indonesia belum bisa dianggap sebagai mata uang karena tidak ada izin dari bank sentral (Bank Indonesia/BI) untuk menggunakan cryptocurrency sebagai alat transaksi.
- Prakiraan Transformasi Tren Keuangan Digital! Uang Fisik Menghilang Hingga Zaman Uang Digital
- Indonesia Memimpin Adopsi Kripto di Dunia Menurut Hasil Survei
- Harga Bahan Baku Tinggi, Emiten Pakan Ternak Bakal Tertekan Tahun Ini?
Namun, kripto masuk ke dalam komoditas atau aset digital yang bisa digunakan untuk keperluan investasi yang aktivitasnya diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Afid mengatakan, dalam ranah kripto, ada kategori yang disebut “koin” dan “token”. Pada dasarnya, koin dan token kripto adalah hal yang sama, tapi tetap ada perbedaan mendasar di antara keduanya.
“Semua koin adalah token, tapi tidak semua token dianggap koin,” ujar Afid saat dihubungi, Rabu, 6 April 2022.
- Ilmuwan Temukan Teori Baru kenapa Bangsa Viking Secara Misterius Meninggalkan Greenland
- Komisaris Lucy In The Sky Mundur, Bagaimana Nasib Wulan Guritno?
- Guci Batu Raksasa Misterius Ditemukan di India
Afid menjelaskan, koin adalah aset kripto yang berdiri di bawah jaringan blockchain sendiri. Contoh koin adalah Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Cardano (ADA), dan sebagainya.
Koin adalah aset digital yang dirilis langsung oleh pengembang protokol blockchain tertentu sehingga koin sering disebut sebagai kripto native.
“Sementara token adalah aset kripto yang ‘numpang’ di dalam jaringan blockchain yang sudah ada,” kata Afid.
Apabila koin dikatakan sebagai aset kripto yang bisa disebut sebagai “pribumi” dari suatu jaringan blockchain, maka token adalah pendatang yang berdiam di jaringan blockchain lain.
Contoh token di antaranya Axie Infinity (AXS), Shiba Inu, Polygon (MATIC). Kripto milik para selebritas seperti ASIX, Leslar Metaverse ($LESLAR), dan I-COIN (ICN) pun termasuk ke dalam kategori token.