Ilustrasi ekspor
Industri

Sertifikasi Halal dan Registrasi Rumah Kemas Mutlak untuk Daya Saing Ekspor Pangan

  • Penerapan standar keamanan pangan menjadi hal penting guna memastikan kualitas produk pangan yang akan diekspor.
Industri
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

PASURUAN - Dalam rangkaian pelepasan ekspor porang di Pasuruan Badan Pangan Nasional (BPN) mendorong peningkatan daya saing produk ekspor pangan. Dukungan tersebut diberikan dengan memastikan keamanan produk pangan melalui sertifikasi halal dan Registrasi Rumah Kemas. 

Penerapan standar keamanan pangan menjadi hal penting guna memastikan kualitas produk pangan yang akan diekspor. Upaya ini menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing produk pangan Indonesia di pasar global.

"BPN terus berkomitmen mendorong penerapan standar keamanan pangan guna menjamin kualitas produk pangan terutama yang menjadi komoditas ekspor. Hal ini penting karena dengan produk pangan yang terjamin keamanan pangannya dapat meningkatkan daya saing produk pangan tersebut di pasar global" Ujar, Andriko Noto Susanto, Deputi Bidang Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan BPN, dilansir siaran pers BPN, Kamis, 20 Juli 2023.

Kegagalan dalam mematuhi standar keamanan pangan dapat menyebabkan penolakan produk di negara tujuan, yang pada gilirannya akan berdampak negatif bagi seluruh rantai ekspor dan juga petani.

Andriko mengungkapkan bahwa setiap produk pangan yang diperdagangkan, baik di pasar domestik maupun internasional, harus memenuhi persyaratan keamanan pangan sesuai dengan peraturan Agreement on the Application of Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS Agreement). 

Selama tahun 2022, BPN telah menerbitkan sebanyak 620 Halal Certificate (HC) untuk komoditas pala, kopi, lada, dan pinang, dengan total nilai ekspor mencapai hamper Rp1 triliun.

BPN juga melakukan registrasi untuk rumah pengemasan untuk komoditas manggis, salak, buah naga, nanas, dan porang yang diekspor ke China dengan total nilai ekspor sebesar Rp765 milyar atau 41% dari total ekspor buah Indonesia pada tahun 2022.

Dalam upaya meningkatkan ekspor pangan segar, kolaborasi antar seluruh pihak terlibat sangat penting. Membangun jejaring kerja yang kuat dan saling mendukung akan membantu memenuhi persyaratan ekspor dan memberikan kemudahan bagi para pelaku ekspor. 

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat terus meningkatkan kapasitas energi bersihnya guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060

 

.