Sesuai Ekspetasi, Suku Bunga The Fed Naik 50 Basis Poin per Desember 2022
- Dikutip dari Trading Economics, pada Rabu, 14 Desember 2022 waktu setempat, Federal Open Market Committee (FOMC) bank sentral AS mengumumkan kenaikan suku bunga ke posisi 4,25%-4,5%.
Dunia
JAKARTA - Bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin per Desember 2022 sesuai dengan ekspetasi yang berkembang di para pelaku pasar.
Dikutip dari Trading Economics, pada Rabu, 14 Desember 2022 waktu setempat, Federal Open Market Committee (FOMC) bank sentral AS mengumumkan kenaikan suku bunga ke posisi 4,25%-4,5%.
Penetapan ini pun menjadi keputusan kenaikan suku bunga yang terakhir pada tahun 2022, yang mana posisinya mencapai yang tertinggi sejak 15 tahun terakhir.
- Strategi Hyperlocal GOTO Lewat Tokopedia Tingkatkan 147 Persen Transaksi UMKM lokal
- Optimalkan Penggunaan Produk Dalam Negeri, BUMN Borong Produk UMKM Rp24,4 Triliun
- Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak hingga Rp15.000, Berikut Daftar Harganya
Sebelumnya, sebagian pelaku pasar sudah berekspetasi bahwa The Fed akan menciutkan kenaikan suku bunga dari 75 basis poin pada bulan-bulan sebelumnya menjadi 0,5% pada Desember 2022.
Ekspetasi atas perlambatan kenaikan suku bunga itu diperkuat oleh pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengatakan beberapa waktu lalu bahwa bank sentral AS memiliki peluang yang besar untuk menurunkan kenaikan suku bunga.
Ekspetasi tersebut sempat menyurut tatkala beberapa data perekonomian AS menunjukkan kinerja positif sehingga sempat ada dugaan bahwa The Fed akan kembali bersikap agresif.
Akhirnya, setelah kenaikan 75 basis poin selama empat bulan berturut-turut, The Fed melambatkan kenaikan suku bunga sesuai dengan kisi-kisi yang dilontarkan Powell.
Ketetapan kenaikan suku bunga pada Desember 2022 ini mengikuti data Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan perlambatan inflasi.
Pada Selasa, 13 Desember 2022 waktu setempat, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi sebesar 7,1% secara tahunan atau year-on-year (yoy) untuk periode November 2022 yang mana angkanya di bawah ekspetasi 7,3% yoy dan 7,7% yoy pada bulan sebelumnya.
- Waskita Raup Rp200 Miliar Jual Ruas Tol Semarang-Batang
- Penasaran dengan ChatGPT OpenAI? Ini Cara Menggunakannya
- Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia, Hartono Bersaudara Masih Jadi Juara!
Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim melalui risetnya mengungkapkan bahwa pada dua pertemuan awal tahun 2023, The Fed kemungkinan akan melambatkan lagi kenaikan suku bunga menjadi 25 basis poin.
"Pedagang sekarang bertaruh pada kenaikan 25 basis poin pada masing-masing dari pertemuan pertama The Fed tahun 2023 dengan kemungkinan kenaikan terakhir bisa terjadi pada Mei," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Kamis, 15 Desember 2022.