Sesuai Prediksi, Rupiah Ditutup Melemah karena Investor Cermati Prospek Suku Bunga The Fed
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 10 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 46 poin di posisi Rp15.142 per-dolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini karena investor tengah mencermati prospek suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) ke depannya.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 10 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 46 poin di posisi Rp15.142 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 9 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup stagnan di level Rp15.096 per-dolar AS.
- Elon Musk Akan Berbagi Pendapatan Iklan dengan Pengguna Twitter, Ini Syaratnya!
- Lagi, Pemerintah Berencana Naikkan Harga Tiket Candi Borobudur
- Mirae Asset Prediksi Dana Kelolaan Reksa Dana Tembus Rp1 Kuadriliun dalam 3 Tahun ke Depan
Sebelumnya, Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memprediksi rupiah akan melemah hari ini karena pasar masih khawatir akan potensi kenaikan suku bunga dari The Fed.
Kekhawatiran ini pun menjadi sentimen yang menurunkan selera terhadap aset berisiko dan berdampak kepada pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS.
"Hal ini membuat dolar AS masih menunjukkan penguatan terhadap nilai tukar mata uang lainnya," ujar Ariston kepada TrenAsia, Jumat, 10 Februari 2023.
Di sisi lain, perbaikan pada perekonomian global seperti yang ditunjukkan oleh riset lembaga keuangan dapat menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
"Pertumbuhan ekonomi yang bagus juga ditunjukkan Indonesia," kata Ariston.
- 5 Rekomendasi Buku Pengembangan Diri yang Akan Mengubah Karier Anda
- Rekomendasi 5 Film dan Series Terbaru Netflix di Bulan Februari 2023
- Tips Intermittent Fasting yang Efektif Turunkan Berat Badan
Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan saat ini para investor tengah mencermati komentar dari sejumlah pejabat The Fed sembari menunggu data inflasi konsumen negeri Paman Sam yang akan dirilis pekan depan.
"Investor akan mengamati dengan cermat data inflasi harga konsumen pada hari Selasa untuk petunjuk tambahan tentang prospek kebijakan," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat, 10 Februari 2023.