Sesuai Prediksi, Rupiah Ditutup Menguat Setelah Bangkrutnya Silicon Valley Bank
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 13 Maret 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 73 poin di posisi Rp15.376 per-dolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini setelah Silicon Valley Bank di Amerika Serikat (AS) dikabarkan bangkrut pada akhir pekan lalu.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 13 Maret 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 73 poin di posisi Rp15.376 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 10 Maret 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 17 poin di level Rp15.450 per-dolar AS.
- Tren Istilah Energi: Apa Itu Eksplorasi dan Eksploitasi Migas?
- Sri Mulyani Pastikan Hasil Investigasi Harta Tak Wajar 69 PNS Dibeberkan Minggu Depan
- Kalahkan Sushi Jepang, Pempek Dinobatkan Jadi Makanan Berbahan Seafood Terbaik Nomor 5 Dunia
Untuk diketahui, Silicon Valley Bank yang terkenal sebagai bank penyuntik modal perusahaan start up mengumumkan kebangkrutan pada pekan lalu.
Kebangkrutan ini terjadi setelah sebelumnya bank mengumumkan krisis modal dan memicu kekhawatiran investor sehingga banyak yang melakukan penarikan dana secara besar-besaran.
Krisis modal ini sendiri disebabkan oleh tren suku bunga The Federal Reserve (The Fed) yang mengetatkan kebijakan moneternya secara agresif sepanjang tahun lalu dalam rangka meredam inflasi.
Suku bunga yang tinggi ini pun melemahkan kinerja saham teknologi yang pada gilirannya berdampak kepada Silicon Valley Bank.
- Kebakaran Plumpang, Pengamat Nilai Ahok Masih Sebagai Gubernur DKI Bukan Komut Pertamina
- Ini Daftar Lengkap Daerah yang Wajib Beli BBM Pakai MyPertamina Per 7 Maret 2023
- Cara Download Lagu Format MP3 Gratis Selain di MP3 Juice
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra sudah memprediksi rupiah akan menguat hari ini karena dengan bangkrutnya Silicon Valley Bank, The Fed kemungkinan akan mengurangi agresivitasnya dalam mengerek suku bunga.
"Peristiwa ini memicu ekpektasi di pasar bahwa The Fed mungkin tidak akan menambah beban perekonomian dengan menaikkan suku bunga lebih agresif pada rapat pekan depan," ujar Ariston kepada TrenAsia, Senin, 13 Maret 2023.