Setahun, Candi Borobudur Ditarget Tarik 2 Juta Wisatawan
- Sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Candi Borobudur diharapkan mampu mencapai pendapatan devisa pariwisata sebesar US$2 miliar.
Destinasi & Kuliner
MAGELANG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno bertekad untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Candi Borobudur menjadi 2 juta kunjungan dalam setahun. Pencapaian target ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan penciptaan lapangan.
Progres pengembangan destinasi ini berjalan sesuai target, dengan kunjungan wisman yang melebihi ekspektasi dan memberikan dampak positif pada perekonomian daerah. Sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Candi Borobudur diharapkan mampu mencapai pendapatan devisa pariwisata sebesar US$2 miliar.
“Semua progres on track, kunjungan wisman di atas target atas dan kunjungan wisnus memberikan dampak positif untuk penciptaan lapangan kerja. Khusus untuk borobudur, bisa kita lihat dari jumlah populasi masyarakat umat Budha di ASEAN, bisa diproyeksikan mencapai 2 juta kunjungan wisman dengan target total pendapatan devisa pariwisata mencapai 2 miliar dolar AS,” ujar sandiaga dikutip kemenparekraf.go.id senin, 24 Juli 2023.
Pemerintah sangat fokus untuk mengembangkan lima DPSP menjadi destinasi pariwisata berkualitas yang akan diselesaikan pada tahun 2024. Target kunjungan wisman pada tahun 2023 menjadi indikator utama yang mencerminkan kesiapan lima DPSP sebagai destinasi pilihan utama dalam menyambut pemulihan pariwisata global pada tahun 2024.
- Tragedi Kapal Feri Tenggelam di Sulawesi, 15 Tewas
- Iming-imingi Penghasilan Ribuan Dolar, Elon Musk Dorong Pelanggan Gunakan Twitter Blue
- Isu Biaya Transfer Antarbank dari BCA Gratis, Ini Modus Penipuan Social Engineering
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, menambahkan bahwa selain fokus pada sektor pariwisata, pengembangan infrastruktur juga menjadi kunci utama dalam pengembangan lima DPSP. Tata ruang dan arsitektur kearifan lokal menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur di destinasi wisata ini. Kehadiran wisata religi di Candi Borobudur turut menjadi daya tarik bagi kunjungan wisatawan.
Sebagai langkah untuk mempercepat pengembangan Candi Borobudur, Kemenparekraf telah menerima hak pengelolaan lahan (HPL) dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang. HPL ini akan dikelola oleh Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB). Diharapkan, dengan pengelolaan lahan yang lebih efektif, investor akan lebih mudah masuk dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan badan otorita dapat berjalan seusuai harapan.
Kemenparenkraf terus berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk mempercepat pengembangan destinasi pariwisata. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan destinasi wisata seperti Candi Borobudur akan semakin maju dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.