Setelah Banjir Bandang, Hujan Lebat Masih Bayangi NTT
BNPB memprediksi cuaca ekstrem termasuk curah hujan tinggi yang disertai angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur sampai dengan Jum’at 9 April 2021.
Nasional
JAKARTA- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi cuaca ekstrem termasuk curah hujan tinggi yang disertai angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur sampai dengan Jumat, 9 April 2021.
“BMKG telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem” demikian cuitan BNPB pada Senin, 5 Maret 2021 pukul 9:12 WIB.
Siklon tropis ialah badan berkekuatan tinggi dengan radius mencapai 150 hingga 200 km, suhu permukaan lebih dari 26.5C, dan kecepatan angin diatas 63 km/jam.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Selain itu akun resmi @infomitigasi menunjukan peta wilayah terdampak cuaca ekstrem yang berpotensi akan memunculkan bencana meteorologi.
Mengutip dari laman UGM, bencana meteorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembaban, temperatur, dan angin.
BNPB juga baru saja melaporkan 11 warga Kabupaten Lembata meninggal dunia akibat banjir bandang.
Sehingga bencana tersebut telah mengakibatkan total 44 korban meninggal, 9 luka luka, dan 27 hilang sampai dengan Senin, 5 Maret 2021.
Selain itu, bedasarkan rilis resminya, BNPB mencatat 256 warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sisanya ke Balai Desa Nelelamadike.
Kemudian di hari yang sama, BNPB juga mencatat kerugian materiil yaitu 17 unit rumah hanyut, 60 rumah terendam lumpur, dan 5 jembatan putus.