Setelah Capres Dibunuh, Kini Walikota Termuda Ekuador Ditembak Geng Narkoba
- Ekuador baru-baru ini mengumumkan keadaan darurat dan sedang berjuang untuk mengatasi konflik bersenjata setelah pemerintah berupaya membubarkan geng kriminal yang dianggap sebagai "teroris".
Dunia
JAKARTA - Tragedi mengejutkan kembali mengguncang Ekuador ketika Walikota termuda negara itu, Brigitte Garcia, ditemukan tewas dalam sebuah kendaraan di kota San Vicente, Provinsi Manabi.
Penasihat dan Direktur Komunikasi pemerintah daerah, Jairo Loor, juga ditemukan tewas bersama Garcia di mobil tersebut.
Kepolisian Nasional Ekuador telah mengonfirmasi bahwa keduanya meninggal akibat tembakan, sementara itu penyelidikan sedang dilakukan untuk mengungkap motif di balik pembunuhan tragis ini.
Dilansir dari Xinhua, Selasa, 26 Maret 2024, Garcia yang baru berusia 27 tahun, adalah anggota prominent Gerakan Revolusi Rakyat yang dipimpin oleh mantan Presiden Rafael Correa.
Keterlibatannya dalam politik dan perannya sebagai tokoh masyarakat membuat kematiannya menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di seluruh negeri.
Pembunuhan ini terjadi di tengah upaya yang sedang dilakukan oleh pemerintah Ekuador untuk melawan kejahatan terorganisir terutama geng kartel narkoba.
- PLN Indonesia Power dan China Energy Sepakat Kaji Pengembangan Energi Hijau Skala Besar di Sulawesi
- National University of Singapore Kembangankan Lembaga Khusus AI
- Eropa Terus Berburu Amunisi untuk Ukraina
Ekuador baru-baru ini mengumumkan keadaan darurat dan sedang berjuang untuk mengatasi konflik bersenjata setelah pemerintah berupaya membubarkan geng kriminal yang dianggap sebagai "teroris".
Pembunuhan Garcia menunjukkan bahwa tantangan keamanan yang dihadapi Ekuador masih besar.
Kejadian tersebut bukanlah insiden pertama dari serangkaian pembunuhan yang mengguncang Ekuador.
Sebelumnya, Walikota Manta, Agustin Intriago, juga menjadi korban pembunuhan beberapa bulan sebelumnya di Manabi. Hal tersebut menunjukkan bahwa gelombang kekerasan semakin meningkat di negara ini.
Pembunuhan-pembunuhan tersebut telah menciptakan ketegangan dan kekhawatiran di seluruh negeri.
Pada tahun sebelumnya, Ekuador juga kehilangan calon presiden yang berpotensi, Fernando Villavicencio, dalam serangan bersenjata yang serupa.
Pemerintah Ekuador di bawah kepemimpinan Presiden yang baru berusaha menanggapi keadaan ini dengan tegas, namun tantangan besar masih ada di depan.
Dalam konteks ketidakstabilan politik dan keamanan yang sedang berlangsung, masyarakat Ekuador menantikan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk menghadapi masalah ini dan memastikan keamanan publik yang lebih baik di masa depan.
Geng Kriminal dan Bandar Narkoba Equador
Keberadaan geng kriminal yang paling berbahaya di Ekuador, seperti Los Choneros, Los Tiguerones, dan Las Aguilas, merupakan indikator serius dari tingkat kejahatan yang kompleks dan beragam di negara tersebut.
Dengan terlibatnya geng-geng ini dalam perdagangan narkoba, perdagangan manusia, pembunuhan, dan pemerasan, mereka menciptakan lingkungan yang sangat berbahaya bagi masyarakat umum.
- Bagaimana Gerhana Matahari Total Membantu Kita Mengukur Sejarah Kuno?
- IHSG Berpotensi Menguat, Saham BBCA Hingga SIDO Menarik Disimak
- Saham ESSA Hingga PGAS Top Gainers LQ45 Kala IHSG Sesi I Naik 0,57 Persen
Los Choneros, sebagai geng terbesar dan paling kuat, memiliki hubungan yang kuat dengan kartel Sinaloa di Meksiko.
Sementara Los Tiguerones memiliki koneksi dengan kartel Jalisco New Generation, selain itu kegiatan kriminal mereka tidak terbatas pada wilayah nasional, tetapi juga melintasi batas negara.
Las Aguilas, merupakan geng kriminal yang relatif baru, namun telah mengalami pertumbuhan yang pesat dan memiliki keterkaitan dengan kartel del Norte del Valle di Kolombia.
Hal ini menunjukkan bahwa fenomena kejahatan lintas batas telah menjadi masalah yang semakin serius di Amerika Latin, dengan geng kriminal menggunakan jaringan internasional untuk melakukan kegiatan ilegal mereka.