<p>Karyawan berktivitas dengan latar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di atas 5.000 dan parkir di zona hijau dengan menguat 0,85 persen ke level 5.176,099 pada akhir sesi. Sebanyak 213 saham menguat, 217 terkoreksi, dan 161 stagnan, IHSG mengalami penguatan seiring dengan sentimen Omnibus Law dan langkah Bank Indonesia untuk pemulihan ekonomi. Selain itu, rencana merger bank BUMN syariah turut mendorong saham-saham perbankan lainnya, dan mengisi jajaran top gainers hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Bursa Saham

Setelah Euforia BRIS dan ANTM, OmFin Rekomendasi Saham BRPT, BBKP, dan INDY

  • Pekan ini (19-23 Oktober), IHSG bakal kembali diuji pada level resistance 5.150. CEO Finvesol Consulting Indonesia Fendy Susianto memperkirakan, jika berhasil melewati level resistensi itu, maka IHSG bakal melesat ke posisi 5.250. Namun jika gagal, IHSG bakal bertahan pada tren sideways di level 5.025-5.100.

Bursa Saham
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Sepanjang perdagangan pekan lalu (12-16 Oktober 2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,98% ke level 5.103,41. Penguatan ini didorong oleh saham-saham big caps di indeks LQ45 yang melesat 1,51% ke posisi 783,45.

Pertambangan menjadi sektor paling gemilang dengan kenaikan 4,47%. Disusul oleh sektor aneka industri yang melejit 3,36%. Sebaliknya, properti dan barang-barang konsumsi (consumer goods) menjadi sektor yang menahan laju IHSG. Keduanya mengalami pelemahan 2,72% dan 0,84%.

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) menjadi saham paling banyak diperdagangkan dengan total transaksi Rp3,29 triliun. Diikuti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) senilai Rp2,97 triliun.

Dalam urusan cuan, PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) memimpin dengan kenaikan 84,72%. Dipepet oleh PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) yang mendaki 63,49%.

Pekan ini (19-23 Oktober), IHSG bakal kembali diuji pada level resistance 5.150. CEO Finvesol Consulting Indonesia Fendy Susianto memperkirakan, jika berhasil melewati level resistensi itu, maka IHSG bakal melesat ke posisi 5.250. Namun jika gagal, IHSG bakal bertahan pada tren sideways di level 5.025-5.100.

“Ekspektasi pada vaksin COVID19 yang akan tersedia pada akhir tahun ini mendorong minat investor untuk kembali masuk ke saham,” kata Fendy yang merupakan host podcast OmFin Channel yang disiarkan TrenAsia.com, Minggu 18 Oktober 2020.

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim saat berbincang dalam program Podcast OmFin Channel yang dipandu analis dan pendiri Finvesol Consulting Indonesia Fendi Susiyanto di Kantor Redaksi TrenAsia.com / Dok. TrenAsia.com
Rekomendasi

Ada tiga rekomendasi saham yang layak dicermati pekan depan. PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

OmFin menyebut, saham BRPT bisa dibeli pada level Rp900-Rp910 per lembar dengan cut loss Rp855 dan target jual Rp1.070-Rp1.210. Saham INDY bisa dicermati pada angka beli Rp970-Rp995 dengan cut loss di Rp910 dan target jual Rp1.070-Rp1.210. Lalu BBKP bisa dibeli pada level Rp230-Rp244 dengan cut loss Rp215 dan target jual Rp290-Rp310.

Pekan lalu, OmFin merekomendasikan saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Dua dari tiga rekomendasi itu berhasil mencapai target. Rekomendasi OmFin yakni saham SMRA mesti dibeli pada level Rp570-Rp590 dengan cut loss Rp520 dan target jual Rp630. Rekomendasi ini berhasil mencapai target dengan harga akhir SMRA berada di level Rp650 atau profit 10,53%.

Saham BJBR disarankan beli pada level Rp900-Rp915 dengan cut loss Rp879 dan target jual Rp1.000. Lantas harga penutupan BJBR pekan lalu berada di level Rp1.035. Investor berhasil meraup cuan 11,11%.

Sisa saham satu lagi, MDKA beli pada level Rp1.720-Rp1.745 dengan cut loss Rp1.650 dan target jual Rp1.900-Rp1.970. Sayangnya, harga akhir MDKA pekan lalu hanya menyentuh level Rp1.800. Kendati demikian, investor tetap berhasil meraih profit dari saham MDKA dengan persentase 4,65%. (SKO)

Rekomendasi saham OmFin Channel