Setelah F-15EX, Prabowo Borong 24 Helikopter Black Hawk
- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memborong 24 unit Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk tipe GFA setelah sebelumnya membeli 24 unit Pesawat Tempur Boeing tipe F-15EX.
Nasional
JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memborong 24 unit Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk tipe GFA setelah sebelumnya membeli 24 unit Pesawat Tempur Boeing tipe F-15EX.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (Head of Agreement/HOA) dilakukan di fasilitas Lockheed Martin, Washington oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan Vice President of Global Business Development Sikorsky, Lockheed Martin, Jeff White.
Helikopter S-70M Black Hawk memiliki kemampuan untuk beroperasi dalam berbagai kondisi seperti saat siang atau malam bahkan dalam kondisi ekstrem sekalipun. Alutsista yang dibangun di di fasilitas PZL Miele milik Lockheed Martin Polandia ini termasuk kategori multiguna karena dapat diperuntukkan sebagai alat transportasi pasukan, evakuasi medis, SAR, dan lain sebagainya.
Black Hawk memiliki spesifikasi berat 10,350 lbs (4.695 kg) dengan daya angkut eksternal sebesar 9,000 lbs (4,082 kg). Adapun kabin berukuran 11,2 m3 memiliki tempat duduk eksekutif yang nyaman, aman dan terjamin untuk penumpang VIP (Kepala Negara) maupun untuk keperluan angkut personel.
- Isu Merger Maskapai BUMN, Pengamat: Justru Makin Tidak Efisien
- Bantu Pedagang dan Pembeli Makin Nyaman, Pemkot Surabaya Lakukan Penataan Pasar Keputran
- Indonesia Ajak ASEAN Atasi Kesenjangan Digital
Sebelumnya, Prabowo melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan Boeing guna pembelian 24 unit Pesawat Tempur Boeing tipe F-15EX.
Proses penandatangan MoU tersebut diketahui berada di markas perusahaan pesawat Boeing di St Louis, Missouri, Amerika Serikat berdasarkan dari akun Instagram pribadi Menhan Prabowo yang menggunggah postingan tersebut.
Rencana pembelian pesawat tersebut sudah diketahui beberapa waktu kebelakang. Pasalnya Prabowo sendiri pernah menyinggung rencana pembelian pesawat tempur tipe F-15EX yang dilakukan dengan sistem bertahap pada tahun lalu.
Alasan dilakukan secara bertahap sebab menyesuaikan dengan kemampuan yang tidak bisa langsung membelinya secara banyak sekaligus. Selama menjabat sebagai Menhan, Prabowo diketahui telah beberapa kali melakukan pembelian alutsista untuk memperkuat pertanahan NKRI.
Dalam hal pesawat tempur, Menhan telah menandatangani kontrak pengadaan Pesawat Tempur asal Perancis tipe Rafale yang dibuat oleh pabrik Dassault Aviation.
- Isu Merger Maskapai BUMN, Pengamat: Justru Makin Tidak Efisien
- Bantu Pedagang dan Pembeli Makin Nyaman, Pemkot Surabaya Lakukan Penataan Pasar Keputran
- Indonesia Ajak ASEAN Atasi Kesenjangan Digital
Kontrak yang ditandatangani pada 10 Februari 2022 lalu berisikan pembelian pertama sejumlah enam unit dan rencananya akan terus bertambah hingga total keseluruhan 42 unit pesawat tempur tipe Rafale. Unit pertama dari pesawat tersebut direncanakan akan tiba di RI pada tahun 2026 mendatang sebanyak tiga unit.
Selain pesawat tempur tipe Rafale, Menhan juga melakukan pembelian pesawat tempur lainnya bertipe Mirage 2000-5 sejumlah 12 unit. Pesawat ini merupakan bekas pakai dari Negara Qatar yang dibeli untuk menutupi gap kekurangan armada pesawat tempur yang telah dimiliki oleh TNI AU. Sama seperti Rafale, pesawat tempur Mirage 2000-5 juga dibuat oleh pabrik Dassault Aviation,
Tidak hanya pengadaan pesawat tempur, Prabowo juga melakukan pembelian pesawat dengan konfigurasi multi-peran tanker dan angkut dari Perancis. Pesawat ini diharapkan dapat membawa pasukan dan peralatan tempur lainnya dalam berbagai medan dan kondisi. Pesawat berjenis Airbus A400M dibeli sejumlah dua unit dan penandatanganan kontraknya telah dilakukan pada tahun 2021 silam