KA Batara Kresna saat melintas di Jalan Slamet Riyadi, Solo
Nasional

Setelah Jokowi Lengser, Apakah Solo Masih Jadi Anak Emas?

  • Banyak pihak mengaitkan pesatnya pembangunan ini dengan sosok Joko Widodo, yang oleh sebagian kalangan dianggap sebagai 'raja Jawa' modern, mengikuti jejak Soeharto.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

SOLO - Pada Rabu 17 Juli 2024, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka resmi mengundurkan diri sebagai walikota. 

Solo selama 10 tahun terakhir menjadi saksi pesatnya pembangunan infrastruktur yang didukung oleh berbagai pihak. Dana dari APBN, BUMN, hingga investasi asing telah mengalir deras untuk memodernisasi kota kelahiran Presiden Joko Widodo ini.

Proyek-proyek monumental seperti Masjid Sheikh Zayed, GOR Indoor Manahan, dan Islamic Center, yang didanai oleh Uni Emirat Arab (UEA), menjadi sebagaian kecil dari simbol perubahan wajah kota. 

Di sektor transportasi, elektrifikasi jalur Yogya-Solo telah membuka era baru perkeretaapian regional, kini PT KCI kini mengoperasikan KRL Yogya-Solo yang digadang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Dampak pembangunan ini terlihat jelas dari lonjakan jumlah wisatawan. Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter,  Anne Purba,  pengguna Commuter Line Yogyakarta-Solo meningkat 44% sepanjang 2023, mencapai 6.453.099 pengguna.

“Dengan terus meningkatnya tren pengguna commuter line Yogyakarta – Solo ini jumlah perjalanannya saat ini adalah 24 perjalanan untuk weekday dan weekend, yang mana jumlah perjalanan sebelumnya 20 perjalanan weekday dan 24 perjalanan untuk weekend,” terang Anne, dalam rilis perusahaan tanggal 3 Maret 2024, yang lalu.

Selain infrastruktur, Solo juga aktif menyelenggarakan berbagai event dan festival berskala nasional dan internasional. Stadion Manahan yang telah direnovasi menjadi venue berbagai event internasional, termasuk Piala Dunia U-17 yang menarik perhatian global. Konser besar, baik band lokal, band nasional, dan band internasional juga sering di selenggarakan di Solo

Banyak pihak mengaitkan pesatnya pembangunan ini dengan sosok Joko Widodo, yang oleh sebagian kalangan dianggap sebagai 'raja Jawa' modern, mengikuti jejak Soeharto. 

Bahkan Menko Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan pernah menyebut Jokowi dengan julukan tersebut dalam acara Ngobrol Seru IDN Times x Total Politik dengan tema "Ngobrolin yang Paten-Paten Aja Bareng Menko Marves" di The Plaza IDN Media HQ, di Jakarta.

"Terserah Pak Jokowi mau jadi apa, itu hak prerogatif Raja Jawa, biarin saja," terang Luhut, 4 Juni 2024 yang lalu.

Pesatnya pembangunan di Solo

Selama masa kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka sebagai Walikota, tercatat setidaknya puluhan proyek besar telah dan sedang dilaksanakan di Solo. Proyek-proyek ini mencakup revitalisasi pasar tradisional, pembangunan infrastruktur transportasi, fasilitas publik, hingga objek wisata baru.

Berikut daftar proyek besar yang dilaksanakan di Kota Solo selama periode Gibran Rakabuming Raka menjabat sebagai Walikota:

1. Revitalisasi Pasar Mebel Gilingan

2. Revitalisasi Pasar Jongke

3. Revitalisasi Pasar Legi

4. Pembangunan Viaduk Gilingan Solo

5. Pembangunan Jembatan Jurug (Jembatan Jurug B dan Jembatan Jurug)

6. Pembangunan Jembatan Layang Simpang Joglo (bagian dari proyek Rel Ganda Kereta Api Solo-Semarang Fase 1)

7. Pembangunan Masjid Sheikh Zayed

8. Rencana Pembangunan GOR Indoor Manahan

9. Pembangunan Islamic Center

10. Pembangunan Museum of Culture and Technology

11. Pembangunan Solo Safari (sebelumnya Kebun Binatang Jurug)

12. Elektrifikasi Jalur Yogya-Solo

13. Revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta

14. Revitalisasi Pura Mangkunegaran

15. Pembangunan Rusunawa Semanggi (rencana)

16. Pembangunan Rusun Putri Cempo

17. Pembangunan Taman Balekambang

18. Renovasi Stadion Manahan

19. Renovasi empat lapangan latihan sepakbola di Kota Solo

20. Pembangunan Solo Safari

21. Museum of Culture and Technology

22. Proyek Kereta Cepat-Jakarta Surabaya (rencana)

23. Penataan kawasan kumuh Semanggi

24. Modernisasi Batik Solo Trans (Bus Lokal)

25. Modernisasi Angkot

27. Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah

Deretan proyek diatas belum mencangkup berbagai proyek kecil lainya, pemerintah juga mengalokasikan sumber daya untuk proyek-proyek infrastruktur yang berdampak langsung pada masyarakat Solo. 

Pengaspalan jalan yang dilakukan secara rutin, giat membangun taman-taman kecil di berbagai sudut kota, penataan pedestrian (trotoar yang diperlebar dan dirapikan serta penambahan fasilitas pendukung seperti bangku dan tempat sampah), penataan ulang kawasan kumuh menjadi sederet proyek yang membuat kota Solo layak disebut "Anak Emas"

Namun, dengan pengunduran diri Gibran dari jabatan Walikota Solo dan selesainya masa kepemimpinan Jokowi nanti, muncul pertanyaan apakah laju pembangunan di kota ini akan tetap sepesat sebelumnya?

Masyarakat dan para pemangku kepentingan kini menanti arah kebijakan pembangunan Solo di masa depan, apakah akan melanjutkan tren positif ini atau mengalami perubahan signifikan.