<p>PT Bank Yudha Bhakti Tbk. kembali menambah modal melalui right issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan pada 30 September 2020.</p>
Industri

Setelah Kantongi Rp150 Miliar, Bank Yudha Bhakti Kembali Tambah Modal Lewat Right Issue

  • JAKARTA – PT Bank Yudha Bhakti Tbk. kembali menambah modal melalui right issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan pada 30 September 2020. “Perseroan menyampaikan pemberitahuan penyelenggaraan RUPSLB pada 30 September 2020,” tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 8 September 2020. Nantinya, terdapat tiga […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Bank Yudha Bhakti Tbk. kembali menambah modal melalui right issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan pada 30 September 2020.

“Perseroan menyampaikan pemberitahuan penyelenggaraan RUPSLB pada 30 September 2020,” tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 8 September 2020.

Nantinya, terdapat tiga poin yang akan dibahas dalam agenda, yakni perubahan susunan pengurus perseroan, persetujuan atas rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), serta persetujuan peningkatan modal ditempatkan dan disetor perseroan dalam rangka PUT IV.

Diketahui, belum lama ini bank bersandi BBYB ini sudah resmi masuk ke kelompok bank umum kelompok usaha (BUKU) II setelah disuntik modal lewat rights issue senilai Rp150 miliar pada pertengahan Juli 2020.

Dana tersebut telah menambah modal inti perseroan dari Rp936 miliar menjadi Rp1,08 triliun. BUKU II adalah kelompok bank dengan modal inti antara Rp1 triliun hingga Rp5 triliun.

Dalam keterangan resmi perseroan, saham baru yang diterbitkan dalam PUT III lalu sebanyak-banyaknya 1.320.381.873 lembar saham atau setara 17,65% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penetapan senilai Rp300 per saham.

Penyerap saham tersebut adalah PT Akulaku Silvrr Indonesia selaku pemegang saham BYB. Sementara itu, pemegang saham lain saat itu telah menyatakan untuk tidak melaksanakan haknya dalam aksi korporasi tersebut.

Hasilnya, komposisi pemilikan saham BBYB dimiliki oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia sebesar 24,98%, PT Gozco Capital 20,13%, ASABRI 18,62%, Yellow Brick Enterprise Ltd 11,1%, dan publik 25,17%.

Strategi Bisnis

Direktur Utama Tjandra Gunawan mengungkapkan, beberapa strategi telah dicanangkan oleh BYB setelah menyandang BUKU II.

“Dengan terealisasinya right issue, ruang bagi Bank Yudha Bhakti untuk menjalankan ekspansi bisnisnya semakin lebar, termasuk transformasi perseroan menuju bank digital,” ujarnya dalam siaran tertulis.

Di samping itu, kata Tjandra, perolehan dana akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya.

Pada kuartal I 2020, perseroan berhasil membukukan net profit sebesar Rp13,19 miliar. Laba tersebut turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,18 miliar.

Meskipun demikian, tingkat kecukupan modal bank ini masih tergolong baik. Tercatat, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 29,96%, meningkat dari kuartal I 2019 sebesar 17,83%.