
Setelah Kebakaran, Smelter Freeport di KEK Gresik akan Beroperasi Lagi Juni 2025
- Smelter PT Freeport Indonesia di KEK Gresik dipastikan kembali beroperasi pada akhir Juni 2025 setelah insiden kebakaran Oktober 2024. Kapasitas produksi akan meningkat bertahap hingga 100% pada Desember 2025.
Nasional
GRESIK - Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik akan kembali beroperasi pada akhir Juni 2025. Fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral ini sempat mengalami kebakaran pada Oktober 2024, namun kini telah melalui proses evaluasi dan perbaikan untuk memastikan operasional yang lebih aman dan efisien.
“Akan bisa operasi kira-kira akhir Juni 2025, dan saya memberikan jaminan akan mulai bisa produksi kembali pada minggu keempat bulan Juni”jelas Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas, setelah menghadiri Indonesia Data and Economic (IDE) Katadata 2025 di Jakarta, Selasa, 18 Februari 2024.
Smelter PTFI dijadwalkan memulai kembali produksinya pada minggu keempat Juni 2025 dengan kapasitas awal sebesar 40%. Peningkatan kapasitas akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai 100% pada Desember 2025.
"Dan itu secara bertahap. Mulai dengan 40 persen, nanti 100 persennya di bulan Desember tahun ini," tambah Tony.
- Tekanan Aksi Jual Saham GOTO di Tengah Demo Ojol Tuntut THR
- Disebut Berperan di Program Ketahanan Pangan, Inilah Perkembangan Asuransi Parametrik di Indonesia
- Partisipasi Adira Finance di IIMS 2025: Apa Saja yang Ditawarkan?
Kebakaran terjadi pada 14 Oktober 2024 di area pabrik asam sulfat Smelter PTFI di KEK Gresik. Lokasi kebakaran terpusat di Common Gas Cleaning Plant, yang merupakan bagian penting dari fasilitas pengolahan. Insiden ini sempat menghentikan operasional smelter, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
PTFI menegaskan, keselamatan kerja menjadi prioritas utama dalam setiap operasionalnya. Pascainsiden, evaluasi menyeluruh dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Sejak awal 2024, PTFI telah menjalani berbagai tahapan commissioning dan uji coba untuk memastikan fasilitas smelter beroperasi dengan standar keamanan yang tinggi.
Kala kebakaran terjadi, Tim Tanggap Darurat PTFI berhasil mengendalikan api dengan cepat. Sebanyak 45 orang dari tim internal dan eksternal terlibat dalam upaya pemadaman.
PTFI juga mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Kabupaten Gresik, Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, serta pihak industri dan aparat keamanan.
- Tekanan Aksi Jual Saham GOTO di Tengah Demo Ojol Tuntut THR
- Disebut Berperan di Program Ketahanan Pangan, Inilah Perkembangan Asuransi Parametrik di Indonesia
- Partisipasi Adira Finance di IIMS 2025: Apa Saja yang Ditawarkan?
IUPK dan Pembangunan Smelter PTFI
PTFI mendapat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada bulan Desember 2018 yang memungkinkan perusahaan beroperasi di tambang Grasberg hingga 2031. Kemudian, hak perpanjangan hingga 2041 diberikan dengan syarat PTFI harus membangun smelter baru dan memenuhi kewajiban perpajakan.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, PTFI membangun Smelter Manyar yang menjadi fasilitas pemurnian kedua setelah PT Smelting Gresik, yang telah beroperasi sejak 1996 berdasarkan Kontrak Karya II (1991-2018).
Namun, pembangunan fasilitas pemurnian ini menghadapi tantangan setelah kebakaran melanda pabrik asam sulfat Smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, pada 14 Oktober 2024 sekitar pukul 17.45 WIB.
Insiden tersebut menyebabkan gangguan operasional dan berpotensi mempengaruhi target penyelesaian proyek smelter sesuai dengan komitmen dalam IUPK.