Ilustrasi aset kripto.
Pasar Modal

Setelah Ketua The Fed Berikan Sinyal Hawkish, Kripto Bitcoin dkk Langsung Jatuh

  • Menurut pantauan Coin Market Cap, Rabu, 8 Maret 2023 pukul 11.40 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penurunan 1,44% ke posisi US$22.154 atau setara dengan Rp340,26 juta dalam asumsi kurs Rp15.359 per-dolar AS.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Bitcoin dan aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya langsung mengalami kejatuhan setelah Ketua The Federal Reserve (The Fed) memberikan sinyal hawkish dalam kongres dengan Komite Perbankan Senat Amerika Serikat (AS).

Menurut pantauan Coin Market Cap, Rabu, 8 Maret 2023 pukul 11.40 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penurunan 1,44% ke posisi US$22.154 atau setara dengan Rp340,26 juta dalam asumsi kurs Rp15.359 per-dolar AS.

Sementara itu, aset kripto Ethereum (ETH) mencatat penurunan 0,9%, USD Coin (USDC) 0,01%, Cardano (ADA) 1,19%.

Kemudian, Polygon (MATIC) mengalami penurunan 0,63%, Dogecoin (DOGE) 2,41%, dan Binance USD (BUSD) 0,01%.

Hanya Binance Coin (BNB) dan Ripple (XRP) yang mengalami penguatan di antara 10 aset terbesar dengan persentase masing-masing 0,32% dan 3,04%, sedangkan Tether (USDT) bergerak stagnan.

Untuk diketahui, pada Selasa, 7 Maret 2023 waktu setempat, Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengeluarkan sinyal hawkish yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi untuk ke depannya.

Pasalnya, inflasi di AS masih cenderung kaku sementara beberapa data menunjukkan adanya perbaikan ekonomi di negeri Paman Sam sehingga memperkuat landasan bagi bank sentral untuk mengetatkan kebijakan moneter untuk ke depannya.

Powell mengatakan bahwa kemungkinan target suku bunga The Fed akan lebih tinggi dari kenaikan sebelumnya, dan bank sentral akan menyiapkan laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat apabila data-data cukup mendukung.

Powell juga menyatakan bahwa tren inflasi saat ini menunjukkan bahwa peranan The Fed dalam mengerek suku bunga belum berakhir.

Bahkan, ia menegaskan, efek penuh dari pengetatan kebijakan moneter yang diprakarsai sejak tahun lalu belum cukup berdampak kepada penurunan inflasi.

Setelah Jerome Powell mengeluarkan komentar tersebut, prediksi pelaku pasar menurut data CME FedWatch Tool pun mengalami dinamika yang cukup drastis.

25,1% pelaku pasar saat ini memprediksi kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertemuan The Fed pada bulan Maret sementara 74,9% sisanya memprediksi kenaikan yang lebih besar, yakni 50 basis poin.

Padahal, sebelum Powell mengeluarkan komentarnya, lebih dari 70% pelaku pasar memprediksi kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan ini.

Tim riset Tokocrypto menilai bahwa persiapan The Fed untuk mengerek suku bunga lebih tinggi menimbulkan tekanan kepada pasar kripto.

Kenaikan suku bunga yang lebih agresif berdampak kepada menurunnya selera aset berisiko, termasuk kripto, sementara dolar AS berpeluang untuk terus menguat.

"Tidak hanya pasar kripto yang turun, indeks saham AS juga anjlok setelah muncul komentar dari Ketua The Fed, Jerome Powell yang menyarankan bahwa suku bunga mungkin perlu naik lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama," tulis tim riset Tokocrypto dikutip Rabu, 8 Maret 2023.