Setelah Mengamuk, Bintik Hitam Raksasa Matahari Kini Mengarah Langsung ke Bumi
- Bintik Matahari AR3590 baru-baru ini mengeluarkan tiga jilatan api matahari kelas X dalam waktu kurang dari 24 jam , telah berkembang lebih besar. Bahkan kini mengarah hampir langsung ke Bumi hingga menempatkan kita di garis bidik potensi letusan yang lebih besar.
Sains
JAKARTA- Bintik matahari raksasa dan hiperaktif yang memicu tiga jilatan api matahari kelas X dalam waktu kurang dari 24 jam pada minggu lalu terus membengkak dan kini mengarah tepat ke Bumi.
Periode tenang yang meresahkan menunjukkan bahwa area gelap yang semakin besar mungkin bersiap untuk terjadinya letusan besar lainnya. Spaceweather.com melaporkan Rabu 28 Februari 2024, ledakan ini dapat menghantam planet kita dengan dampak yang berpotensi merusak,.
Bintik Matahari AR3590 pertama kali muncul di sisi Matahari yang menghadap Bumi pada 18 Februari 2024. Bintik hitam itu dengan cepat membengkak menjadi bidang gelap yang beberapa kali lebih luas dari planet kita.
Pada 21 Februari, AR3590 memuntahkan sepasang suar (jilatan api) kelas X. Ini adalah jenis jilatan api matahari paling kuat dengan magnitudo X1,7 dan X1,8. Pada 22 Februari, bintik matahari yang sama mengeluarkan suar besar sebesar X6.3. Ledakan matahari paling kuat dalam lebih dari enam tahun.
- SKK Migas: Subsidi Gas Industri Hilangkan Potensi Penerimaan Negara Rp15,67 T
- SYL Didakwa Lakukan Pemerasan, Terima Gratifikasi Rp44,5 Miliar
- Prudential Umumkan Kesiapan Penerapan PSAK 117 untuk Transparansi Pelaporan Keuangan
Ketiga jilatan tersebut menyebabkan pemadaman radio sementara di Bumi, namun tidak satupun yang memicu lontaran massa koronal atau coronal mass ejections( CME). Ini adalah awan plasma bermagnet yang dapat menghantam perisai magnet planet kita saat terbang melintasi ruang angkasa.
Jika salah satu dari ledakan besar ini memicu CME di Bumi, awan plasma yang dihasilkan bisa saja memicu badai geomagnetik yang parah. Badai Geomagnetik adalah gangguan pada medan magnet bumi yang memungkinkan radiasi matahari berdampak pada infrastruktur di darat , memicu tampilan aurora yang menakjubkan , dan menyebabkan satelit jatuh kembali ke Bumi .
Sejak flare kelas X triple, AR3590 terus berkembang dan ukurannya hampir dua kali lipat. Sekarang, bintik tersebut menjadi salah satu bintik matahari terbesar dalam siklus matahari saat ini yang dimulai pada tahun 2019.
Tidak Stabil
Para ahli memperkirakan bahwa medan magnet bintik matahari yang tidak stabil menyimpan energi untuk lebih banyak ledakan kelas X. Namun sejauh ini, ia hanya mampu mengeluarkan beberapa suar kelas M yang lemah (kelas di bawah kelas X) sejak tiga suar tersebut meletus. Hal ini menunjukkan bahwa bintik matahari mungkin menyimpan energi untuk ledakan besar lainnya.
Spaceweather .com melaporkan bintik matahari raksasa saat ini mengarah hampir langsung ke Bumi. Jadi, jika jilatan kelas X yang signifikan lainnya meledak dari matahari dan meluncurkan CME, planet Bumi akan berada tepat di jalur tembaknya.
AR3590 sekarang berukuran sekitar 60% dari ukuran monster bintik matahari yang melahirkan Peristiwa Carrington. Badai matahari besar tahun 1859 yang dianggap sebagai badai matahari terbesar dalam sejarah yang melanda Bumi.
Jika suar tingkat Peristiwa Carrington meluncurkan CME ke Bumi hari ini , dia dapat menyebabkan gangguan jangka panjang terhadap jaringan listrik global dan melenyapkan sebagian besar pesawat ruang angkasa yang mengorbit Bumi. Ini akan mengakibatkan kerugian senilai triliunan dolar.
- Apa Itu Hari Berpikir Sedunia yang Diperingati Setiap 22 Februari?
- 5 Titik di Perang Ukraina di Mana Rusia Bergerak Maju
- Antam (ANTM) Terus Genjot Produksi Nikel, Bagaimana Prospek Sahamnya?
AR3590 tidak cukup besar untuk memicu badai matahari jenis ini, namun jika ia melemparkan CME yang kekuatannya setengahnya ke arah kita hal ini masih dapat menimbulkan masalah yang serius. Dan hal ini mungkin saja terjadi.
Peningkatan ukuran dan frekuensi bintik matahari baru-baru ini , serta badai matahari yang lebih sering dan dahsyat , merupakan tanda jelas bahwa matahari dengan cepat mendekati puncak ledakan dalam siklus 11 tahunnya. Periode yang dikenal sebagai solar maksimum.
Para ilmuwan sekarang memperkirakan titik maksimum matahari akan tercapai pada paruh pertama tahun ini. Atau , lebih cepat dari prediksi para ahli. Kekuatannya juga mungkin jauh lebih kuat dari perkiraan para ilmuwan.
Oleh karena itu, ada kemungkinan besar meskipun AR3590 tidak menimbulkan dampak buruk pada bumi, kita masih bisa dilanda badai matahari supercharged dalam beberapa tahun ke depan.