gua purba persia.jpg
Sains

Setelah Migrasi dari Afrika, Manusia Purba Hidup di Dataran Tinggi Persia Selama 20.000 Tahun

  • Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Homo sapiens di luar Afrika bermukim di dataran tinggi Persia selama periode misterius itu.
Sains
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Setelah gelombang Homo sapiens meninggalkan Afrika, mereka hanya meninggalkan sedikit jejak keberadaannya hingga muncul kembali di Eurasia 20.000 tahun kemudian. Jadi kemana mereka pergi saat itu? 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Homo sapiens di luar Afrika bermukim di dataran tinggi Persia selama periode misterius itu. 

Bukti fosil migrasi awal Homo sapiens menunjukkan bahwa anggota spesies kita ini pindah dari Afrika setidaknya sejak 210.000 tahun yang lalu. Sedangkan bukti genetik menunjukkan  gelombang migrasi besar sekitar 70.000 tahun yang lalu. Ini  merupakan gelombang migrasi  paling sukses dan menyumbangkan gen ke seluruh spesies orang non-Afrika modern. 

Namun kurangnya fosil Homo sapiens di seluruh Eurasia antara 60.000 dan 45.000 tahun yang lalu, mendorong para peneliti studi baru ini untuk menyelidiki ke mana perginya manusia modern pada masa tersebut.

Dengan menggunakan model iklim dan data genetik, tim menemukan bahwa dataran tinggi Persia adalah lokasi paling cocok untuk tempat tinggal manusia selama ini. Hal itu diungkap dari penelitian yang diterbitkan pada 25 Maret di jurnal Nature Communications.

Namun, tidak semua orang setuju dengan temuan mereka, dan mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak bukti.

Dataran tinggi Persia, yang para peneliti definisikan sebagai pusat populasi dalam penelitian sebelumnya,  mencakup sebagian besar wilayah Iran saat ini serta Teluk Persia dan Mesopotamia. Tim peneliti memperkirakan nenek moyang semua orang non-Afrika saat ini tinggal di sana antara 70.000 dan 45.000 tahun yang lalu.

Para peneliti sebelumnya melihat informasi dari genom paleolitik Eurasia dan menghubungkan data ini dengan bukti arkeologis mengenai perubahan teknologi perkakas batu. Dari sini, mereka menemukan bahwa manusia modern kemungkinan besar berkumpul di pusat populasi yang menjadi basis berbagai migrasi di seluruh Eurasia. 

“Namun untuk menyimpulkan asal muasal pusat populasi tersebut memerlukan tambahan model paleoklimat, yang disertakan dalam studi baru ini,” tulis penelitian tersebut dikutip Live Science Kamis 4 April 2024.