Petugas PLN mengecek kondisi Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) yang digunakan oleh kapal yang sedang bersandar di Pelabuhan Bastiong Ternate
Transportasi dan Logistik

Setelah Pelabuhan, Pemerintah Siapkan Kapal Roro Hubungkan Sulteng-Kaltim

  • Presiden Jokowi menekankan bahwa penyediaan infrastruktur yang memadai, termasuk kapal RORO dan fasilitas pelabuhan, merupakan langkah penting untuk memastikan kelancaran arus logistik dan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Transportasi dan Logistik
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

DONGGALA - Pengadaan kapal RORO (Roll-On/Roll-Off) untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dari Provinsi Sulawesi Tengah ke Provinsi Kalimantan Timur sakan menjadi salah satu prioritas pengadaan oleh pemerintah. 

Kebutuhan akan kapal RORO tersebut muncul seiring dengan meningkatnya volume bahan bangunan, seperti batu dan pasir, yang berasal dari Sulawesi Tengah untuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara. 

Presiden Jokowi menekankan bahwa penyediaan infrastruktur yang memadai, termasuk kapal RORO dan fasilitas pelabuhan, merupakan langkah penting untuk memastikan kelancaran arus logistik dan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

"Saya senang bahwa pelabuhan ini telah selesai, dan tadi Menteri Perhubungan menyampaikan perlunya kapal roro dari Provinsi Sulteng menuju ke Kalimantan Timur, utamanya untuk mendukung proses pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Saya setuju dengan itu," kata Presiden Joko Widodo saat persemian rehabilitasi Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah Rabu, 27 Maret 2024.

Pada saat yang sama, Presiden Jokowi juga memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan fasilitas pelabuhan guna menjadikannya lebih kompetitif di tingkat internasional. 

Proyek rehabilitasi dan rekonstruksi pelabuhan di Donggala, Sulawesi Tengah, telah dilaksanakan sesuai dengan amanat Inpres Nomor 10 Tahun 2018.

Rehabilitasi Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat infrastruktur maritim di wilayah tersebut. 

Pelabuhan Wani kini memiliki kapasitas layanan eksisting kargo sebesar 82.000 ton per tahun, sementara Pelabuhan Pantoloan telah direkonstruksi dengan penambahan fasilitas seperti dermaga dan gedung kantor KSOP (Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan).

Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas produk lokal dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus memberikan dukungan logistik yang optimal bagi proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Pengadaan kapal RORO menjadi aspek penting untuk mempercepat dan memperlancar distribusi bahan bangunan dan barang lainnya dari Sulawesi Tengah ke Kalimantan Timur. 

"Mohon Pak Presiden untuk menyetujui kami mengadakan kapal roro agar produk-produk yang ada di sini lebih produktif. Katakanlah dari kebun, kemudian naik truk dan kapal roro, serta langsung ke Pelabuhan IKN dan selanjutnya ke pasar, Pak," tambah Menteri Perhubungan,Budi Karya Sumadi.

Langkah ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan dalam kelancaran proyek strategis nasional ini serta membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kedua provinsi tersebut.

Dengan infrastruktur yang semakin kuat dan dukungan yang terus-menerus dari pemerintah pusat, pembangunan Ibu Kota Nusantara dapat diwujudkan sebagai proyek pembangunan nasional yang berkelanjutan dan inklusif.