<p>Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com</p>
Pasar Modal

Setelah Pertemuan The Fed, Apakah Pasar Kripto Akan Menguat Lagi?

  • Februari 2023 nanti dinilai sebagai bulan yang baik untuk pasar kripto jika melihat indeks Bitcoin Monthly Returns yang dalam dua tahun terakhir mencatat penguatan Bitcoin pada bulan Februari.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Saat ini, pelaku pasar kripto tengah menanti keputusan kebijakan moneter dari pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed).

Menjelang pertemuan tersebut, Bitcoin dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya mencatat pelemahan.

Menurut pantauan Coin Market Cap, Selasa, 31 Januari 2023 pukul 11.00 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penurunan 3,49%.

Dalam pantauan tersebut, Bitcoin menempati posisi harga US$22.863 atau setara dengan Rp342,46 juta dalam asumsi kurs Rp14.979 per dolar AS.

Sementara itu, Ethereum (ETH) mencatat penurunan 4,14%, Tether (USDT) 0,01%, Binance Coin (BNB) 1,42%, dan USD Coin (USDC) 0,01%. Kemudian, kripto Ripple (XRP) mengalami penurunan 5,42%, Cardano (ADA) 5,19%, dan Polygon (MATIC) 5,54%. 

Hanya Dogecoin (DOGE) dan Binance USD (BUSD) yang terpantau menguat dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 2,72% dan 0,01%. Sebelum mengalami penurunan hari ini, Bitcoin dan aset-aset big cap lainnya mencatat penguatan sejak awal tahun.

Jika dihitung secara year-to-date (YTD) sejak awal tahun hingga 31 Januari 2023 pukul 12.40 WIB, Bitcoin telah mencatat penguatan hingga 37,48%.

Tim riset Tokocrypto memandang bahwa penguatan aset kripto akan berlanjut setelah pengumuman kebijakan moneter dari The Fed.

Bahkan, Februari 2023 nanti dinilai sebagai bulan yang baik untuk pasar kripto jika melihat indeks Bitcoin Monthly Returns yang dalam dua tahun terakhir mencatat penguatan Bitcoin pada bulan Februari.

"Februari optimis pasar kripto masih dalam tren bullish. Terlepas dari situasi makroekonomi ke depan, dari indeks Bitcoin Monthly Returns, BTC selalu untung di bulan Februari. Namun, investor juga patut waspada dengan efek dari kebijakan moneter The Fed," tulis tim riset Tokocrypto dikutip dari risetnya, Selasa, 31 Januari 2023.

Tim riset Tokocrypto pun menilai penurunan Bitcoin dan aset-aset lainnya pada perdagangan hari ini sebagai penanda momentum wait and see menjelang rapat The Fed pada 31 Januari-1 Februari 2023.

The Fed diperkirakan mengerek suku bunga sebesar 25 basis poin, menyusut dari 50 basis poin pada bulan sebelumnya. Inflasi AS yang mendingin, dan suku bunga yang melambat dari sebelumnya dapat dipandang sebagai katalisator yang positif bagi tren pasar kripto.

"Terlepas dari kenaikan suku bunga, investor juga akan fokus pada komentar yang dibuat oleh Gubernur The Fed Jerome Powell tentang ketahanan ekonomi, pasar kerja, dan pemulihan makro di AS. Jika dia mengisyaratkan langkah-langkah pelunakan ke depan, maka lonjakan harga jangka pendek diharapkan dapat terwujud," tulis tim riset Tokocrypto.