Ilustrasi warga Muhammadiyah.
Perbankan

Setelah Tinggalkan BSI, Muhammadiyah Makin Mesra dengan Bank Muamalat

  • Melihat potensi muhammadiyah, Bank Muamalat gerak cepat dengan berkomitmen menyediakan pembiayaan sebesar Rp2 triliun untuk mendukung pengembangan berbagai AUM Muhammadiyah.

Perbankan

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA -  Setelah sempat heboh pemberitaan Muhammadiyah tarik dana triliunan rupiah dari Bank Syariah Indonesia (BSI), kini Muhammadiyah makin mesra dengan Bank Muamalat.

Bank Muamalat dan Muhammadiyah menjajaki kerja sama strategis melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang diadakan di Yogyakarta. Ke depan, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) melalui komitmen pembiayaan dan dukungan digitalisasi.

Melihat potensi muhammadiyah, Bank Muamalat gerak cepat  dengan berkomitmen menyediakan pembiayaan sebesar Rp2 triliun untuk mendukung pengembangan berbagai AUM Muhammadiyah.

Nantinya AUM yang didanai oleh Bank Muamalat meliputi rumah sakit, perguruan tinggi, pondok pesantren, dan masjid. Semakin eratnya hubungan antara Muhammadiyah dan Bank Muamalat cukup menarik perhatian publik, terutama pasca organisasi Islam besar ini meninggalkan Bank Syariah Indonesia.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Muhammadiyah kepada Bank Muamalat selama ini. Bagi kami, Muhammadiyah adalah mitra utama dan strategis yang senantiasa mendukung Bank Muamalat dengan tetap menjadi nasabah loyal. Insya Allah kolaborasi dengan Muhammadiyah akan semakin erat dan lebih luas lagi ke depannya,” terang Direktur Bank Muamalat, Karno, dilansir Antara, Kamis, 8 Agustus 2024.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan kerja sama ini akan saling memajukan dan menguntungkan kedua belah pihak. “Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk kerja sama karena memiliki Amal Usaha dari berbagai bidang." 

Haedar menambahkan Muhammadiyah berfokus untuk memajukan, mencerdaskan, dan menyejahterakan bangsa, bukan hanya mencari keuntungan semata. Dengan adanya kerja sama ini, Muhammadiyah berharap dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam pembangunan bangsa melalui pendekatan keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan.

Aspek Kerja Sama

Kerja sama strategis ini mencakup dua aspek utama. Pertama, pemanfaatan jasa, layanan, dan program CSR Bank Muamalat untuk pengembangan cabang, ranting, dan masjid Muhammadiyah. 

Kedua, kolaborasi antara Bank muamalat dengan dengan Lazismu untuk menyediakan layanan keuangan syariah serta penyaluran zakat, infaq, shodaqah, wakaf (ziswaf), donasi kemanusiaan, penyaluran hasil kurban, dan resiprokal marketing. 

Karno mengklaim dukungan dari Bank Muamalat akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyaluran bantuan dan dana sosial di lingkungan Muhammadiyah.

Bank Muamalat juga berkomitmen mendukung digitalisasi pengelolaan keuangan di lingkungan Muhammadiyah. Mereka akan menyediakan aplikasi khusus untuk masjid guna mendigitalisasi pengelolaan keuangan serta implementasi QRIS untuk memudahkan transaksi keuangan digital di masjid-masjid Muhammadiyah.

Selain itu, Bank Muamalat akan mengelola keuangan yang berhubungan dengan haji di lingkungan Muhammadiyah dan mensosialisasikan layanan terkait. Pengelolaan tersebut meliputi penyediaan layanan keuangan yang efisien dan transparan bagi anggota Muhammadiyah yang melaksanakan ibadah haji.

Kerja sama antara Bank Muamalat dan Muhammadiyah ini diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah serta peningkatan kesejahteraan umat.