Arifin Tasrif Menteri ESDM dan Freeport
Energi

Setoran Deviden Freeport Indonesia ke RI Semakin Anjlok

  • Salah satu alasan anjloknya setoran dividen PTFI ialah karena, terkoreksinya harga saham per lembar PTFI di pasar modal Singapura sepanjang tahun lalu.
Energi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) memberikan dividen kepada holding badan usaha milik negara (BUMN) sektor pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID). Namun sayangnya nilainya kian merosot dari 2022 ke 2023.

Mengutip laporan keuangan perusahaan di Singapore Stock Exchange (SGX), Rabu, 20 Maret 2024, Freeport Indonesia menyetor dividen sebesar US$708,2 juta atau sekitar Rp11,12 triliun (kurs Rp15.705 per dolar AS) sepanjang 2023.

Angka ini anjlok dari pemberian dividen tahun sebelumnya hingga 435% yang menyentuh angka US$3,1 miliar atau setara dengan Rp48,7 triliun.

Salah satu alasan anjloknya setoran dividen PTFI ialah karena, terkoreksinya harga saham per lembar PTFI di pasar modal Singapura sepanjang tahun lalu. Harga per lembar dibanderol US$1.868, susut tajam dari posisi harga US$8.110 per lembar pada perdagangan 2022.  

Per Desember 2023, MIND ID memegang 99,472 miliar saham atau setara dengan 26,25% dari total saham yang ditempatkan perseroan. Sementara itu, PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPPM), yang dialokasikan untuk pemerintah daerah menggengam sebanyak 94,788 miliar saham atau setara dengan 25%.

Tak hanya itu, Freeport Indonesia juga mengalami penurunan pendapatan dari penjualan mineralnya. Pertama pendapatan dari penjualan konsentrat tembaga yang signifikan pada 2023 di angka US$4,35 miliar atau turun 31,12% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya di rentang US$6,32 miliar.

Selanjutnya, terjadi juga penurunan pada pendapatan emas, dengan nilai US$2,65 miliar pada 2023 atau turun 18,3% dari pencatatan tahun sebelumnya di level US$3,25 miliar.

Tak ketinggalan konsentrat perak US$110,7 juta pada 2023 atau turun 17,08% dariUS$133,5 juta pada 2022. Katoda tembaga US$1,47 miliar pada 2023. Kelima, emas dalam lumpur (gold in slimes) US$652,1 juta pada 2023.

Keenam, perak dalam lumpur (silver in slimes) US$28,2 juta pada 2023. Ketujuh, pendapatan lainnya US$17,6 juta pada 2023. PTFI juga mencatatkan pendapatan dari penjualan hasil tambang senilai US$9,29 miliar atau setara Rp145,9 triliun.