Shell-Equinor Siap Investasi Agresif di Proyek Minyak dan Gas Teluk Meksiko
- Shell PLC (SHEL.L) dan Equinor ASA (EQNR.OL) pada Selasa, 19 Desember 2023, memberi lampu hijau pada platform minyak dan gas dengan kapasitas 90.000 barel per hari (bpd) di Teluk Meksiko. Mereka mengumumkan niat untuk menginvestasikan secara agresif dalam eksplorasi guna mempertahankan produksi hingga tahun 2050.
Dunia
JAKARTA - Shell PLC (SHEL.L) dan Equinor ASA (EQNR.OL) pada Selasa, 19 Desember 2023, memberi lampu hijau pada platform minyak dan gas dengan kapasitas 90.000 barel per hari (bpd) di Teluk Meksiko. Mereka mengumumkan niat untuk menginvestasikan secara agresif dalam eksplorasi guna mempertahankan produksi hingga tahun 2050.
Proyek yang dinamakan Sparta ini merupakan proyek pertama di Teluk Meksiko yang diluncurkan di bawah kepemimpinan Chief Executive Shell, Wael Sawan. Pada awal tahun ini, Sawan mengurangi rencana transisi energi perusahaan untuk meningkatkan keuntungan dari sektor minyak. Produksi dijadwalkan dimulai pada tahun 2028.
“Kami akan terus melakukan eksplorasi dengan sangat agresif di Teluk Meksiko dan kemudian mengembangkan sumber daya itu juga,” ujar Rich Howe, wakil presiden eksekutif bisnis Global Deep Water Shell kepada Reuters, dikutip Rabu, 20 Desember 2023. Biaya investasi tidak diungkapkan.
- Siap-siap! Adaro Energy Mau Bagi Dividen Rp6,2 T
- Emiten Milik Prajogo Pangestu (BREN) Caplok 5 Perusahaan, Simak Potensinya
- Danareksa Tawarkan Obligasi Rp1 Triliun, Kupon Menarik Hingga 8,10 Persen
Shell tahun ini membatalkan rencana untuk mengurangi produksi minyak sebesar 1% menjadi 2% per tahun dan mengatakan akan menjaga produksi cairan tetap datar untuk tahun 2030. Itu belum mengungkapkan rencana per cekungan, tetapi telah berinvestasi di Teluk AS setelah mengurangi produksi di tempat lain.
“Kami akan menargetkan untuk melakukan yang lebih baik daripada mempertahankan produksi tetap datar di Teluk AS,” kata Howe, seraya menambahkan bahwa penurunan alami 10% berarti perusahaan akan membutuhkan produksi baru sebesar 40.000 barel per hari setiap tahun untuk menjaga produksi tetap stabil.
Shell memegang 51% saham di Sparta dan akan mengoperasikan platform tersebut, dengan Equine memegang sisa saham. Proyek ini awalnya bernama North Platte dan dioperasikan oleh TotalEnergies, yang meninggalkan proyek tersebut pada tahun 2022.
Dalam perannya sebelumnya sebagai direktur bisnis hulu Shell, Sawan mengawasi proyek Whale di Teluk AS dengan kapasitas 100.000 barel per hari (bpd), yang dijadwalkan akan memulai produksi tahun depan dengan mitra Chevron Corp (CVX.N).
Sebelum menjadi CEO, Sawan bertanggung jawab atas pelepasan aset Shell di cekungan shale Amerika Serikat, yang membantu perusahaan mencapai tujuan sebelumnya untuk mengurangi produksi minyak sebesar 20% pada tahun 2030.
- Cegah Kebangkrutan, Inggris Tambah 64 Miliar Pounds untuk Pemerintah Daerah
- Lumpuh Akibat Perang, Hyundai Jual Pabriknya di Rusia
- Proyeksi Ekonomi China 2024: Lebih Banyak Peluang Dibanding Tantangan
Tahun ini, Shell dan Equinor memulai produksi di platform minyak Vito dengan kapasitas 100.000 barel per hari (bpd), yang menjadi model untuk proyek Whale dan Sparta selanjutnya. Sparta akan menjadi proyek ke-15 Shell di Teluk Meksiko dan dapat mencapai hingga 100.000 bpd.
Menurut Howe, Shell masih akan memproduksi dari cekungan tersebut pada tahun 2050 karena menawarkan biaya yang lebih rendah dan emisi yang lebih sedikit selama proses produksi dibandingkan dengan aset minyak lainnya.